Blueberry tidak memiliki tempat yang buruk di mana-mana. Meskipun paling terkenal karena membantu kesehatan mata, diketahui juga membantu mencegah kanker usus besar dan meningkatkan daya ingat. Sulit untuk memperkirakan berapa banyak yang harus dikonsumsi, berapa jumlah konsumsi yang tepat?

Blueberry adalah salah satu dari 20 superfood dunia yang dipilih oleh Time Magazine Amerika Serikat. Kaya akan zat antioksidan yang kuat seperti antosianin, polifenol, dan beta-karoten, membantu mencegah penyakit seperti penyakit jantung, diabetes, obesitas, dan dislipidemia yang dipengaruhi oleh radikal bebas. Terutama, kemampuan antioksidan antosianin dalam blueberry mencapai lebih dari 2,5 kali lipat vitamin C dan lebih dari 6 kali lipat tokoferol.

Antosianin juga baik untuk kesehatan mata karena merangsang re-sintesis rodopsin, pigmen ungu di retina. Kekurangan rodopsin dapat menyebabkan penurunan energi dan berbagai penyakit mata. Antosianin membantu meningkatkan daya ingat dengan merangsang ikatan antar sel saraf di otak. Faktanya, sebuah penelitian yang dilakukan di Universitas Kedokteran Cincinnati, Amerika Serikat, terhadap 47 lansia menunjukkan bahwa antosianin dari blueberry bermanfaat untuk meningkatkan daya ingat dan mengaktifkan fungsi otak pada orang tua.

Blueberry sebaiknya dikonsumsi secara konsisten dalam jangka waktu yang lama. Efek antosianin muncul dalam waktu kurang dari 4 jam setelah dikonsumsi dan hilang dalam waktu 24 jam. Lebih baik mengonsumsi 20-30 buah (40-80g) setiap hari selama lebih dari 3 bulan daripada makan dalam jumlah besar sesekali. Karena antosianin terkandung banyak di kulitnya, sebaiknya dimakan bersama kulitnya.

Sebaiknya memilih blueberry yang ditanam secara organik atau dibudidayakan di daerah bersih. Karena jika blueberry dicuci terlalu lama dengan air, pigmen larut air seperti antosianin akan larut. Saat matang sempurna, warnanya akan berwarna hitam kebiruan, dan saat kurang matang, akan berwarna kemerahan, jadi pilihlah daging buah yang berwarna kebiruan dan hitam.