Di antara sayuran, ham, dan daging... item mana yang harus dimasukkan terakhir saat berbelanja agar aman?

Kementerian Makanan dan Obat-obatan Korea Selatan menyediakan informasi tentang penggunaan bahan makanan dan keamanan makanan untuk mencegah keracunan makanan saat beraktivitas di luar ruangan seperti berkemah, menyambut musim liburan musim panas yang resmi dimulai pada tanggal 17.

Pada musim panas, cuaca panas dan lembap dapat mempercepat pertumbuhan bakteri penyebab keracunan makanan, sehingga saat mengonsumsi makanan di luar ruangan, harus berhati-hati mulai dari pembelian bahan makanan, penyimpanan, hingga cara memasak. Bakteri penyebab keracunan makanan berkembang biak dengan baik pada suhu 32∼43℃.

 

 

Daging dan hasil laut sebaiknya dibeli nanti jika memungkinkan

Untuk kegiatan di luar ruangan selama musim panas, bahan makanan harus dibeli mulai dari makanan suhu ruangan seperti buah dan sayuran, kemudian produk olahan yang membutuhkan pendinginan seperti ham dan otak-otak, diikuti oleh daging dan hasil laut secara berturut-turut agar tetap segar, dan produk olahan harus memeriksa tanggal kedaluwarsa serta label lainnya. Jika bahan makanan dibiarkan terlalu lama di dalam kendaraan, seperti di dalam mobil atau bagasi selama musim panas, ada risiko pertumbuhan bakteri penyebab keracunan makanan, sehingga produk seperti makanan beku dan dingin, daging, serta hasil laut harus diangkut dengan kotak es agar tetap dingin sampai ke tempat berlibur. Saat menyimpan bahan makanan di luar ruangan, usahakan mengisi kotak es sebanyak mungkin dengan es dan menaruhnya di tempat yang teduh, serta simpan daging dan hasil laut dalam keadaan dingin sampai saat akan dimasak.

Daging mentah, unggas, dan bahan makanan mentah lainnya sebaiknya dikemas secara ganda atau disimpan dalam kotak es terpisah agar tidak terjadi kontaminasi silang dengan bahan makanan lain. Jika hanya ada satu kotak es, makanan yang bisa langsung dimakan seperti sayuran dan buah-buahan harus disimpan di bagian atas, sementara daging dan bahan lainnya di bagian bawah untuk mencegah kontaminasi silang. Pisau dan talenan harus dipisahkan sesuai dengan jenis bahan makanan, seperti untuk sayuran, daging, dan ikan. Jika sulit membedakan penggunaannya di luar ruangan, gunakan dalam urutan sayuran → daging → ikan. Pisau dan talenan yang telah digunakan harus dibersihkan dengan baik sebelum digunakan untuk bahan makanan lain agar mencegah keracunan makanan.

Saat memasak daging, ikan, dan makanan laut lainnya, pastikan memasaknya hingga benar-benar matang di bagian dalam (daging pada suhu pusat 75°C, ikan dan makanan laut pada suhu 85°C selama minimal 1 menit) sebelum dikonsumsi, dan siapkan makanan dalam jumlah yang dapat langsung dimakan. Jika ada sisa makanan, sebaiknya dibuang kecuali dapat disimpan di dalam lemari es. Selain itu, hindari merendam sayuran dan buah-buahan di dalam air sungai karena dapat menyebabkan kontaminasi mikroba, dan pastikan mencucinya dengan air keran sebelum dikonsumsi. Air minum harus berasal dari air mineral atau air yang telah direbus.

Sebelum dan sesudah memasak makanan, setelah menggunakan toilet, dan setelah menyentuh telur, daging, dan lain-lain, harus mencuci tangan dengan sabun atau pembersih tangan di bawah air mengalir selama minimal 30 detik untuk mencegah kontaminasi oleh Escherichia coli, Salmonella, dan lain-lain. Cara mencuci tangan adalah sebagai berikut: berbusur busa → mengaitkan dan menggosokkan tangan → menggosok telapak tangan dan punggung tangan → menggosok jari secara berputar → menggosok kuku dengan tangan → membilas dengan air mengalir → mengeringkan dengan kain bersih. Jika sulit untuk mencuci tangan dengan air dan sabun saat beraktivitas di luar ruangan, disarankan menggunakan hand sanitizer yang telah disetujui sebagai produk non-medis oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan.