Saya melakukan pemeriksaan rutin di Klinik Penyakit Dalam Barunsol.

Kami mulai pada waktu yang dijadwalkan.

Saya disuntik jarum untuk anestesi umum sebelum menjalani endoskopi. (Berhasil setelah 2 kali penyuntikan, kata mereka pembuluh darah saya agak tipis.) Setelah menjalani tes lain, saya berbaring di tempat tidur untuk menjalani endoskopi dan sepertinya mereka sedang menyuntikkan anestesi, tetapi sepertinya obatnya masuk ke tempat lain selain pembuluh darah saya, jadi tidak berhasil sama sekali. Saya buru-buru memberi tahu mereka bahwa sepertinya tidak berhasil sama sekali dengan jarum di mulut saya, dan saya khawatir karena saya tidak yakin mereka mengerti saya. Mereka tidak peduli dan hanya menekan saya, menyuruh saya untuk tidak menggerakkan lidah dan bertanya apakah boleh melakukannya saja. Sebenarnya itu lebih seperti meminta persetujuan saya. Saya tidak setuju, jadi mereka menusukkan jarum lagi di tempat yang berbeda, dan sepertinya anestesi masuk setelah itu. Sepertinya mereka yang melakukan tesnya.

Tidak ada seorang pun yang meminta maaf atas hal ini, bahkan sepatah kata pun.

Saya ke sana karena dekat dengan rumah saya, tetapi saya berencana mencari tempat lain lain kali.