Kematian keluarga di Suwon: Suami diduga putus asa karena kerugian investasi jutaan won

Polisi yang menyelidiki kasus kematian empat anggota keluarga, termasuk suami, istri, dan anak-anak di sebuah apartemen di Suwon, telah mengonfirmasi bahwa suami yang meninggal dunia mengalami keputusasaan karena tidak dapat mengembalikan dana investasi bernilai beberapa miliar won.

Menurut otoritas penyelidikan pada tanggal 11, pria berusia 40 tahun, A, yang ditemukan meninggal dunia setelah jatuh dari sebuah apartemen di Jang'an-gu, Suwon, sekitar pukul 4:30 pagi pada tanggal 9, mengirim pesan teks kepada orang di sekitarnya terkait situasinya pada hari sebelumnya. Diketahui bahwa isi pesan tersebut berisi keluhan A tentang ketidakmampuannya untuk mendapatkan kembali uang yang dia berikan kepada kenalannya.

Polisi telah memeriksa orang-orang di sekitar Tuan A sebagai saksi dan mendapatkan keterangan bahwa dia telah memberikan uang sebesar 300 juta hingga 400 juta won kepada temannya dengan tujuan investasi sekaligus.

Pada pukul 11 pagi hari ke-10, sekitar 27 jam setelah polisi mengidentifikasi identitas Tuan A, mereka masuk ke rumah Tuan A dan menemukan tiga mayat, yaitu istri berusia 40-an B, dan anak laki-laki serta perempuan remaja. Diketahui bahwa pada leher mayat-mayat tersebut terdapat tanda-tanda kelelahan.

Polisi menerima pendapat lisan awal dari Institut Forensik Nasional yang melakukan otopsi terhadap tiga mayat, termasuk istri dan anak-anaknya, bahwa kematian tersebut diperkirakan akibat asfiksia karena tekanan leher, dan berdasarkan bukti situasi di tempat kejadian, diduga bahwa Tuan A membunuh keluarganya lalu melompat dari tempat tinggi.

==========================================

Karena kondisi ekonomi yang buruk, banyak orang berpikir untuk mendapatkan uang dari saham atau koin, tetapi akhirnya mereka kehilangan uang...

Saya merasa putus asa setelah berinvestasi dalam godaan setan di sekitar saya..

Hanya air mata yang mengalir. Apa dosa keluarga ini...