영양제가 효과가 좋군요 처음 보는 영양제 인데 알아가네여
Tinjauan tentang penanganan migrain dengan mengonsumsi suplemen nutrisi dan mengubah kebiasaan gaya hidup.
Tahun lalu, saya menderita migrain selama beberapa bulan. Karena migrain semakin parah dan kualitas hidup saya menurun, saya memutuskan untuk mencari tahu sendiri penyebabnya. Saya mengonsumsi suplemen nutrisi dan mengubah gaya hidup selama tiga hingga empat bulan, dan migrain saya perlahan menghilang, akhirnya sembuh.
Migrain memiliki banyak penyebab: stres, kurang tidur, pola makan, gaya hidup tidak teratur, faktor lingkungan tertentu, dan banyak lagi.
Jadi saya mulai bertanya-tanya apa sebenarnya penyebab migrain saya, dan saya simpulkan penyebabnya adalah stres dan kurang tidur. Saya sangat stres di tempat kerja, jadi sesampainya di rumah, saya minum-minum dan bermain gim untuk meredakan stres, lalu tidur larut malam setiap malam. Rasanya sekitar satu atau dua bulan setelah saya memulai rutinitas ini, migrain mulai kambuh.
Jadi, untuk mengatasi migrain saya, saya mulai memikirkan cara-cara untuk mengurangi stres tanpa mengganggu tidur. Saya berhenti minum alkohol dan bermain game, lalu beralih ke aktivitas aktif seperti berjalan kaki, jogging, dan peregangan. Hal ini meredakan stres saya, melancarkan sirkulasi darah, dan secara keseluruhan, saya merasakan dampak positifnya.
Dan saya telah berupaya meningkatkan kualitas tidur saya, yang sangat penting untuk mengatasi migrain. Untuk membantu saya tidur lebih nyenyak, saya telah mengonsumsi dua suplemen nutrisi.
Pertama, saya mengonsumsi L-theanine. L-theanine dikatakan dapat membantu meredakan stres dengan menghambat glutamat, neurotransmitter yang berperan dalam stres di otak. L-theanine juga membantu mengatasi insomnia dengan mengatur sekresi serotonin dan dopamin. Karena migrain saya disebabkan oleh stres dan kualitas tidur yang buruk, saya pikir jika L-theanine dapat membantu mengatasi masalah ini, migrain saya pun akan teratasi secara alami.
Saya juga mengonsumsi melatonin. Melatonin adalah hormon yang berperan penting dalam tidur, jadi saya pikir jika saya memproduksi melatonin yang cukup, kualitas tidur saya akan meningkat, yang akan membantu mengatasi migrain saya.
Setelah sekitar tiga hingga empat bulan mencoba mengurangi stres dan meningkatkan kualitas tidur untuk mengatasi migrain saya, gejala migrain saya berangsur-angsur mereda dan akhirnya hilang sepenuhnya. Sekarang, saya mengurangi asupan suplemen nutrisi, menjaga kualitas tidur, dan menjalani hidup sehat.