구수한 맛이 종아 평소에 커피와 우엉차 마시는데 녹차도 마셔줘야겠네요
Minuman berkarbonasi yang sering dicari saat merasa haus atau perut tidak nyaman. Rasanya yang menyegarkan memang menarik, tetapi mengandung banyak bahan yang dapat menyebabkan obesitas dan osteoporosis. Pasien kanker yang harus memperhatikan pola makan untuk mencegah kekambuhan kanker harus berhati-hati dengan minuman berkarbonasi. Hari ini, saya akan memberi tahu tentang bahaya minuman berkarbonasi dan minuman yang baik dikonsumsi oleh pasien kanker.
Minuman bersoda dengan kandungan gula sederhana yang tinggi
Minuman bersoda menambahkan gula, fruktosa cair, glukosa, dan jenis gula sederhana lainnya selama proses pembuatan. Konsumsi gula sederhana yang berlebihan dapat meningkatkan kadar glukosa darah dalam tubuh dan mempengaruhi sekresi insulin. Jika insulin diproduksi secara berlebihan, hal ini dapat merangsang pembelahan dan pertumbuhan sel kanker. Mengonsumsi gula melebihi jumlah yang dianjurkan juga dapat menjadi penyebab obesitas.
Obesitas adalah faktor risiko yang dapat menyebabkan kanker usus besar, kanker payudara, kanker pankreas, dan kanker endometrium. Hasil penelitian dari University of South Carolina di Amerika Serikat juga menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi lebih dari satu gelas minuman bersoda setiap hari memiliki risiko 78% lebih tinggi terkena kanker hati dibandingkan mereka yang tidak.
Pemanis buatan juga meningkatkan risiko terjadinya kanker
Tidak sedikit orang yang memilih minum minuman bersoda tanpa kalori sebagai pengganti minuman bersoda berkarbonasi biasa. Namun, minuman bersoda berkarbonasi yang dikenal sebagai 'nol kalori' mengandung pemanis buatan seperti aspartam atau sakarin sebagai pengganti gula untuk memberikan rasa manis. Karena penelitian tentang pemanis buatan belum cukup, para ahli mengatakan bahwa pasien kanker yang harus memperhatikan pola makan mereka harus berhati-hati dan memperhatikan makanan yang mengandung pemanis buatan. Organ Kesehatan Dunia (WHO) dan Institut Penelitian Kanker Internasional Prancis pernah merilis hasil penelitian yang menunjukkan bahwa mengonsumsi minuman bersoda dengan pemanis buatan setiap hari meningkatkan risiko kematian dini dibandingkan dengan orang yang tidak mengonsumsinya.
Masalah yang lebih besar adalah bahwa semakin sering mengonsumsi makanan manis, semakin besar ketergantungannya. Ketika lidah merasakan rasa manis, bagian otak yang terkait dengan penghargaan, motivasi, dan rasa menjadi aktif. Karena sensasi kenikmatan sesaat, tidak sedikit orang yang secara kebetulan mencari makanan manis. Jika terus dikonsumsi, tingkat keinginan terhadap rasa manis akan semakin meningkat, sehingga mereka akan makan lebih banyak.
Ganti dengan air berkarbonasi yang lebih tidak berbahaya
Jika Anda sangat ingin minum minuman bersoda, jangan langsung meminumnya. Cobalah mencampur minuman bersoda dengan air dan es dengan perbandingan 1:1. Rasanya mungkin sedikit lebih encer, tetapi gula dalam minuman bersoda akan dinetralisir. Jika Anda tidak ingin rasanya berubah, Anda juga bisa minum air dalam jumlah yang sama dalam waktu satu hari setelah meminum minuman bersoda. Ini dapat sedikit memperlambat gangguan penyerapan kalsium dalam tubuh akibat minuman bersoda.
Minum air berkarbonasi sebagai pengganti minuman bersoda juga merupakan pilihan yang baik. Air berkarbonasi mengandung lebih sedikit gula dan kalori dibandingkan minuman bersoda, tetapi sensasi bergelembung yang menyegarkan tetap dapat dirasakan, sehingga lebih aman untuk kesehatan. Kandungan karbonasi sendiri tidak menimbulkan masalah kesehatan jika dikonsumsi secara wajar. Oleh karena itu, minum air berkarbonasi lebih aman daripada minuman bersoda.
Jika sulit pencernaan, minumlah teh plum sebagai 'pengobatan pencernaan alami'
Jika sulit pencernaan, cobalah minum teh plum daripada air soda. Plum, yang dikenal sebagai 'pengobatan pencernaan alami', membantu memulihkan fungsi pencernaan. Asam organik yang memberikan rasa asam pada plum menormalkan sekresi asam lambung, dan asam picro yang terkandung dalam plum membunuh bakteri berbahaya di perut melalui aksi antibakteri, serta mencegah keracunan makanan.
Minumlah 7-8 gelas air atau teh hijau setiap hari
Jika Anda peduli dengan kesehatan, minumlah air putih daripada minuman berkarbonasi saat merasa haus. Minumlah 7-8 gelas (1,2-1,5L) air dengan suhu hangat setiap hari. Juga baik untuk minum satu gelas setiap dua jam sebelum dan sesudah makan. Hindari minum air saat makan karena dapat mengencerkan cairan pencernaan dan mengganggu pencernaan.
Jika sulit minum air karena pengobatan kemoterapi, tidak apa-apa untuk mengganti air dengan teh. Teh yang diekstrak dari bahan tanaman secara dasar kaya akan senyawa polifenol yang memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi.
Terutama teh hijau mengandung senyawa katekin yang memberikan rasa pahit, yang merupakan antioksidan kuat dan sangat efektif dalam meredakan gejala dermatitis pada pasien kanker yang menjalani radioterapi. Faktanya, teh hijau termasuk dalam 10 makanan sehat pilihan Time Magazine dan dipuji sebagai 'makanan yang paling dekat dengan alam'.
===========
Teh hijau, makanan yang paling dekat dengan alam
Saya jarang minum teh hijau karena rasanya pahit.
Kata orang, baik untuk kesehatan maupun kulit.