Ini adalah hal yang harus diperhatikan saat melakukan pemutihan gigi

Sebagian besar pemutih gigi terdiri dari produk non-obat yang mengandung hidrogen peroksida dengan konsentrasi rendah di bawah 3%.

Pemutih gigi yang dijual sebagai barang non-obat memiliki berbagai bentuk seperti gel, tempel, dan pasta gigi, dan dapat menunjukkan efek pemutihan setelah digunakan selama 1 hingga 2 minggu.

Pemutih gigi bekerja dengan hidrogen peroksida dalam pemutih yang bersentuhan dengan lapisan enamel paling luar gigi untuk menghasilkan oksigen yang berfungsi sebagai agen pemutih, dan oksigen ini masuk melalui lubang di permukaan gigi untuk menghilangkan zat pewarna yang ada di dalam gigi.

Namun, masalahnya adalah bahwa pemutih gigi yang dilakukan sendiri sulit untuk menyesuaikan jumlah pemutih dan kandungan hidrogen peroksida sesuai dengan kondisi gigi masing-masing, sehingga dapat menyebabkan efek samping.

Jika ada luka di mulut, gigi berlubang, atau penyakit periodontal, sebaiknya tidak menggunakan pemutih gigi. Karena jika pemutih gigi digunakan saat gigi dalam kondisi lemah, bahan pemutih dapat merangsang bagian dalam gigi secara mendalam dan menyebabkan efek samping seperti radang gusi atau sensasi dingin pada gigi.

Jika Anda terus menggunakan pemutih gigi meskipun mengalami sensasi dingin pada gigi, rangsangan dapat mencapai jaringan saraf dalam gigi, yaitu pulpa gigi. Hal ini dapat menyebabkan masalah seperti gigi sensitif, kerusakan saraf gigi, dan penyakit gusi, sehingga perlu berhati-hati.