Menghindari sinar ultraviolet
Salah satu penyebab utama penuaan kulit adalah sinar ultraviolet. Sinar ultraviolet menyebabkan kerutan dan pigmentasi pada kulit. Selain itu, juga meningkatkan risiko berbagai penyakit kulit seperti kanker kulit. Saat keluar rumah, gunakan tabir surya secara teliti untuk melindungi kulit. Pada saat yang sama, tabir surya harus digunakan dalam jumlah yang cukup lebih dari yang diperkirakan. Jumlah yang dianjurkan untuk satu kali pemakaian adalah sekitar 0,8 hingga 1,2 gram untuk orang dewasa. Jumlah ini kira-kira sebesar satu jari atau sebesar koin 500 won. Oleskan secara tipis dan berlapis-lapis, dan untuk menjaga efek perlindungan dari sinar ultraviolet secara terus-menerus, harus diulang setiap tiga jam.
Mengonsumsi berbagai fitokimia
Untuk mencegah penuaan kulit, kita harus mengonsumsi fitokimia yang efektif dalam aktivitas antioksidan. Fitokimia adalah zat kimia yang terdapat dalam tumbuhan, yang banyak ditemukan dalam sayuran dan buah-buahan. Dengan mengonsumsinya, membantu pembentukan sel kulit melalui aktivitas antioksidan dan berperan dalam mencegah penuaan. Jenis-jenis fitokimia meliputi flavonoid, karotenoid, allicin, isoflavon, resveratrol, dan polifenol. Setiap jenis berasal dari tanaman yang berbeda. Lebih penting untuk mengonsumsi berbagai jenis daripada hanya satu jenis secara berlebihan.
▶Flavonoid: stroberi, plum, blueberry, raspberry, anggur, ceri, anggur merah, teh hijau, dan lain-lain
▶Karatinoid: wortel, ubi jalar kuning, daun hijau, dan lain-lain
▶Alisin: bawang putih, bawang bombay, kol, lobak, jamur, dan lain-lain
▶Isoflavon: kedelai, tahu, doenjang, cheonggukjang, dll
▶Resveratrol: buah ara, anggur, raspberry, cranberry, dan beri-beri lainnya
▶Polifenol: teh hijau, stroberi, terung, anggur, kedelai hitam, kacang merah dan lain-lain
Jangan mendorong saat itu
Hindari tindakan menggosok atau menghilangkan sel-sel kulit mati seperti membersihkan kotoran dengan sikat. Lapisan kulit mati adalah lapisan terluar dari epidermis, terdiri dari membran sel dari sel-sel mati dan lipid yang mengisi di antaranya. Lapisan ini berfungsi melindungi kulit. Karena sangat lemah menempel, sebagian besar akan terlepas hanya dengan digosokkan dengan kain tipis. Menggosok kulit mati berarti menghilangkan lapisan terpenting yang diperlukan untuk melindungi kulit. Selain itu, jika terus-menerus digosok, dapat menyebabkan peradangan pada kulit. Setelah digosok, ketebalan lapisan kulit mati berkurang, dan pada saat ini, sitokin disekresikan dari sel-sel pembentuk kulit. Jika jumlah sitokin yang disekresikan berlebihan, sel-sel inflamasi akan berkumpul di area tersebut, yang dapat menyebabkan peradangan kulit. Orang yang sering menggosok atau menggosok secara keras biasanya kulitnya menjadi mudah merah dan rentan terhadap penyakit kulit seperti dermatitis iritatif atau dermatitis kering yang disebabkan oleh iritasi atau kekeringan.
Jangan tinggal lama di sauna
Jangan tinggal terlalu lama di sauna dan jjimjilbang. Tentu saja, mandi yang tepat dapat meningkatkan sirkulasi darah, mengurangi kelelahan, dan meredakan nyeri otot setelah berolahraga. Namun, tinggal terlalu lama di sauna dan jjimjilbang akan meningkatkan suhu kulit. Faktanya, dalam sebuah eksperimen, suhu kulit orang yang duduk di dalam ruangan uap panas diukur, dan hasilnya suhu kulit yang normal 31-32℃ meningkat menjadi lebih dari 40℃. Jika berada di tempat dengan suhu tinggi seperti ini dalam waktu yang lama, rangsangan panas yang diterima kulit dapat melemahkan kulit dan mempercepat penuaan.
Tidur nyenyak juga penting untuk kulit. Disarankan untuk tidur sebelum pukul 10 malam sebisa mungkin. Hormon pertumbuhan yang mencegah penuaan diproduksi secara aktif antara pukul 10 malam hingga pukul 2 pagi. Jika tidur cukup, metabolisme menjadi lebih aktif sehingga kulit menjadi halus dan lembap. Jika tidur terlalu larut, kita tidak mendapatkan manfaat dari hormon pertumbuhan, dan kulit tidak memiliki kesempatan untuk pulih kesehatannya. Faktanya, hasil pengukuran kulit orang yang tidak cukup tidur menunjukkan bahwa mereka mengalami lebih banyak tanda penuaan seperti garis halus dan pigmentasi tidak merata dibandingkan dengan orang yang cukup tidur, menurut sebuah studi di Amerika.
Untuk mencegah penuaan kulit, berhenti merokok adalah keharusan. Merokok mempercepat penuaan kulit secara drastis. Penggunaan otot di sekitar mulut yang sering menyebabkan kerutan garis senyum juga dipicu oleh merokok. Hasil penelitian dari Institut Ilmu Kulit di Universitas Nasional Seoul menunjukkan bahwa orang yang merokok satu bungkus sehari selama lebih dari 30 tahun menunjukkan tanda-tanda penuaan kulit 2,8 kali lebih banyak dibandingkan mereka yang tidak merokok sama sekali. Jika merokok lebih dari satu bungkus sehari selama 50 tahun, tingkat penuaan kulit menjadi 5,5 kali lebih parah. Saat merokok, ribuan zat berbahaya masuk ke dalam tubuh. Ingatlah bahwa ini tidak hanya berdampak buruk pada kulit, tetapi juga dapat mempengaruhi seluruh tubuh.