요즘 보면 모든 안좋은 습관이나 질병후의 종착역이 모두 치매로 가는길인듯해요 너무 겁나고 무서워요 엄마가 치매시라 케어해봐서 알거든요 좋은 정보네요 잘복느 갑니다
Kecemasan adalah perasaan yang dirasakan oleh siapa saja, tetapi kecemasan yang parah pada usia lanjut dapat meningkatkan risiko demensia, sehingga perlu diwaspadai. Mari kita pelajari tentang gejala dan cara mengatasi gangguan kecemasan pada lansia.
.
◇ Detak jantung yang cepat dan pusing adalah gejala yang umum
Gangguan kecemasan dibagi menjadi gangguan kecemasan umum, gangguan panik, fobia, gangguan obsesif-kompulsif, dan gangguan stres pasca-trauma berdasarkan gejalanya. Di antara semuanya, gejala paling umum pada lansia adalah gangguan kecemasan umum. Gejala umum pada pasien lansia dengan gangguan kecemasan umum adalah mereka yang mengira bahwa mereka mengalami penyakit serius hanya karena tangan dan kaki sedikit dingin, atau mereka yang menganggap bahwa rambut yang rontok beberapa helai sudah menunjukkan awal kebotakan. Gejala fisik seperti jantung berdebar, pusing, nyeri dada, dan peningkatan tekanan darah juga muncul dengan tingkat keparahan yang jauh lebih tinggi dibandingkan kelompok usia lain.
◇Jika dibiarkan, risiko stroke meningkat
Mengabaikan gangguan kecemasan pada lansia meningkatkan risiko terkena stroke. Jika gejala fisik yang disebabkan oleh hormon stres berulang, tekanan darah akan meningkat dan pembuluh darah perifer akan menyempit, karena sistem vaskular dan saraf pada usia lanjut sudah menua dan lebih sensitif terhadap perubahan ini. Hasil penelitian dari University of Pittsburgh di Amerika menunjukkan bahwa orang dengan gangguan kecemasan memiliki risiko stroke 33% lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak mengalaminya.
◇Risiko demensia hingga 7,2 kali lipat lebih tinggi
Orang yang sering merasa cemas seperti gangguan kecemasan pada lansia juga memiliki risiko lebih tinggi terhadap demensia. Tim peneliti dari Universitas Newcastle di Australia meneliti 2.123 lansia dengan rata-rata usia 76 tahun untuk mengetahui hubungan antara gejala kecemasan dan kejadian demensia. Hasilnya, orang yang mengalami kecemasan kronis memiliki risiko terkena demensia 2,8 kali lebih tinggi dibandingkan yang tidak.
Tingkat peningkatan risiko paling tinggi terjadi pada usia di bawah 70 tahun. Peserta berusia 60-70 tahun yang mengalami kecemasan kronis memiliki kemungkinan terkena demensia 4,6 kali lebih tinggi, sementara risiko di kelompok dengan kecemasan yang baru mulai muncul dalam rentang usia yang sama meningkat secara signifikan menjadi 7,2 kali lipat. Orang yang mengalami kecemasan berisiko tinggi terjerumus ke dalam kebiasaan hidup yang tidak sehat seperti pola makan yang buruk, kurangnya aktivitas fisik, dan merokok, yang pada akhirnya meningkatkan risiko demensia, menurut penjelasan tim peneliti.
Mengendalikan stres melalui kegiatan hobi
Gangguan kecemasan umum dapat diobati dengan obat-obatan. Antidepresan digunakan dan, jika perlu, obat anti-kecemasan juga digunakan dalam jangka pendek. Jika sudah mengonsumsi obat karena hipertensi, diabetes, penyakit jantung, dan lain-lain, harus menggunakan obat yang tidak mengurangi efektivitas obat yang sudah dikonsumsi sebelumnya. Selain pengobatan dengan obat, berbagai terapi psikologis, terapi perilaku kognitif, dan teknik relaksasi juga dapat dilakukan secara bersamaan.
Gangguan kecemasan umum sulit dicegah. Namun, mengelola stres melalui meditasi, istirahat, olahraga, dan kegiatan hobi secara rutin, mengurangi konsumsi kafein seperti kopi dan minuman energi, serta menghindari merokok dan minuman beralkohol juga dapat membantu.
=============
Apakah kecemasan itu bukan ketakutan?
Lebih dari penyakit lain seperti bintik atau penyakit lainnya, demensia benar-benar
Penyakit yang tidak ingin kita alami, bukan?
Karena tidak ingin tertular, bukan berarti tidak akan tertular.
Pikiran positif, sering merasa cemas dan khawatir.
Hanya dengan berpikir saja tubuh menjadi semakin tidak sehat.