Gejala, Tahapan, dan Mengatasi Gangguan Panik

Saya ingin berbagi tentang gejala yang saya rasakan dan cara-cara dalam kehidupan sehari-hari untuk mengatasi gangguan panik yang saya alami.

 

Kurang lebih sudah sekitar 6 hingga 7 tahun.

 

Gagalnya bisnis keluarga dan penipuan menyebabkan hutang ratusan juta dalam sekejap. Saat itu, saya seharusnya menilai situasi secara lebih objektif dan dingin, tetapi dengan pikiran untuk menyelamatkan, anggota keluarga lainnya meminjam uang dari pinjaman, kenalan, dan berusaha keras, tetapi malah situasinya tidak membaik dan keluarga yang tersisa pun akhirnya memiliki hutang atas nama mereka sendiri. Tentu saja, saya juga harus menanggung hampir satu miliar dari pinjaman finansial kedua dan ketiga, serta uang yang dipinjam dari teman-teman.

 

Masalahnya adalah saya melakukan kesalahan tersebut di saat saya tidak mampu membayar kembali, dan begitu mulai tak berujungnya tekanan dari pihak keuangan. Setiap hari, tanpa memandang pagi atau sore, pesan teks dan panggilan dari lembaga keuangan terus-menerus datang, dan semakin lama, hanya mendengar dering telepon saja sudah membuat jantung saya berdebar-debar, berkeringat dingin, dan pusing. Orang-orang di sekitar saya yang melihat saya bertanya-tanya apa yang terjadi, tetapi jujur saja sulit untuk mengatakannya, dan saya telah menjalani masa panjang dengan gangguan panik.

 

 

Tiga Tahap Gangguan Panik

 

Gangguan panik berkembang dalam tiga tahap utama. Tahap pertama adalah serangan panik yang tiba-tiba terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan jika frekuensinya meningkat serta gejala fisik muncul, itu disebut tahap kedua. Ketika frekuensi semakin sering, orang mulai enggan dan menghindari naik bus atau kereta bawah tanah. Seiring waktu, ruang tertutup itu sendiri bisa menjadi sumber ketakutan yang berkembang menjadi 'agorafobia'.

 

 

Surat Diagnosa Mandiri Gangguan Panik

 

Anda juga dapat memeriksa dan menandai berdasarkan lembar diagnosis gangguan panik.

 

 

Jika lebih dari 4 item mulai secara tiba-tiba dan gejala mencapai puncaknya dalam waktu 10 menit, kemungkinan besar itu adalah serangan panik, jadi disarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis.

 

Saya juga pernah mengalami kesulitan bernapas dan pusing yang parah di kereta bawah tanah yang penuh sesak, sampai hampir duduk dan jatuh pingsan.. Ketika ada panggilan telepon yang tiba-tiba berbunyi, atau panggilan dari nomor yang hanya muncul di layar, tubuh saya bereaksi secara drastis dalam sekejap dan mulai mengalami sesak napas. Saya tidak menutup kemungkinan bahwa ini bisa jadi gangguan panik, meskipun saya awalnya tidak memikirkannya.. Karena sifat saya sendiri yang cukup tenang, positif, dan menjalani hidup dengan santai, saya merasa bahwa gangguan kecemasan atau gangguan panik pasti jauh dari saya dan sulit untuk saya akui.

 

Namun, karena merasa berat untuk terus berpura-pura tidak tahu dan menjalani kehidupan yang sulit, saya memutuskan untuk berkonsultasi dan mendapatkan resep obat penenang serta memulai usaha untuk perbaikan. Saya berjalan, berjalan-jalan, mendengarkan musik yang bagus, dan saat hujan turun atau salju turun, saya keluar dengan payung dan berjalan.

 

Saya juga mencari dan mencoba secara konsisten cara mengatasi serangan panik sendiri di rumah.

 

 

Pelatihan Pernapasan

 

Bernapas juga membutuhkan usaha. Setelah mencari informasi tentang mengatasi gangguan panik, saya menemukan bahwa satu-satunya respons sistem saraf otonom yang dapat dikendalikan secara sadar adalah pernapasan. Ini bukan tentang latihan pernapasan seperti pernapasan perut, melainkan berlatih pernapasan yang nyaman dan santai.

 

 

 

Tarik napas secara alami dan hembuskan napas perlahan dan santai, lakukan ini secara konsisten saat bermeditasi. Bernapas dengan santai juga membutuhkan latihan.

 

 

Cobalah bermeditasi dengan mengosongkan pikiran dan fokus pada pernapasan, maka pikiran akan menjadi jernih. Ada banyak video meditasi di YouTube yang dapat membantu Anda.

 

 

Saya berusaha keras untuk melepaskan kemarahan yang ada di dalam tubuh saya, dan saya masih berusaha. Dalam situasi di mana saya harus membayar banyak utang dan tidak bisa mengabaikan utang keluarga yang harus mereka tanggung, saya merasa sangat stres, tetapi pada akhirnya itu adalah kejadian yang sudah terjadi... dan jika itu harus dilakukan, saya memutuskan untuk menjalani hidup dengan sikap positif dan tersenyum seperti diri saya yang dulu.

 

Setelah menyadari dengan jernih bahwa harus menanggungnya, justru merasa lebih lega.

 

Melepaskan, memberi jalan, dan menunda beberapa rencana yang telah saya tetapkan dalam hidup saya memang menyedihkan dan membuat saya merasa tidak adil, tetapi saya memutuskan untuk menunggu beberapa tahun lagi dan mekar kembali dalam hidup yang panjang ini. Sebagai gantinya, saya bertekad untuk menjalani hidup dengan lebih bersemangat dan proaktif. Uang yang terlupakan? 100 juta, 200 juta, memang menyedihkan, tetapi saya memutuskan untuk memperbaiki pikiran saya dan memulai kembali untuk meningkatkan nilai diri saya. Saya sedang belajar, belajar, dan berencana untuk memulai kembali dengan semangat baru.

 

Banyak orang yang mengalami kesulitan karena gangguan panik. Jika mereka menyadari dan memiliki niat untuk memperbaikinya, kondisi mereka akan membaik. Dengan niat yang kuat, serta memulai terapi konseling dan perubahan dalam kehidupan sehari-hari, mereka secara bertahap akan keluar dari ketakutan.