Di setiap momen penting, ketegangan dan rasa frustrasi yang luar biasa... Apakah aku juga mengalami 'gangguan kecemasan'?

◆ Mual-mual, merasa ingin muntah... Muntah, gangguan pencernaan

Ketika rangsangan seperti stres diberikan, sistem saraf di saluran pencernaan bereaksi, menyebabkan sensasi mual dan muntah. Serotonin, yang merupakan hormon kebahagiaan yang mengirimkan informasi antar neuron, tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik dalam keadaan emosi negatif. Karena banyak serabut saraf yang ada di saluran pencernaan, ketidakseimbangan emosi dapat menjadi penyebab muntah atau gangguan pencernaan.

◆ Jantung berdebar-debar... peningkatan detak jantung dan tekanan darah

Kecemasan dapat dilihat sebagai 'alat alarm' yang tertanam di dalam tubuh kita. Ini berfungsi untuk memberi tahu kita agar dapat merespons situasi berbahaya dengan cepat. Area amigdala di otak mendeteksi situasi yang mengancam dan membunyikan alarm ini. Mereka melepaskan hormon seperti kortisol dan adrenalin dalam jumlah besar untuk membantu tubuh bersiap menghadapi 'reaksi melawan atau lari'. Serangkaian reaksi ini meningkatkan detak jantung dan tekanan darah, serta membuat dada berdebar dengan cepat.

◆ Gemetar atau berkeringat dingin... menggigil atau berkeringat

Ketika reaksi "perlawanan-penarikan diri" terjadi, tubuh kita mengalami perubahan suhu yang mendadak. Hal ini disebabkan oleh pengaruh gangguan kecemasan pada area otak yang mengatur suhu tubuh, yaitu hipotalamus. Akibatnya, kita bisa merasakan dingin dan gemetar, atau sebaliknya, merasa panas dan berkeringat. Kadang-kadang, kedua gejala ini muncul secara bersamaan.

◆ Sulit bernapas dan dada terasa sesak... Sesak napas, nyeri dada

Jantung dan paru-paru memiliki hubungan yang saling mempengaruhi. Ketika detak jantung tiba-tiba menjadi cepat, paru-paru akan bekerja lebih keras untuk menyediakan oksigen. Inilah alasan mengapa saat mengalami kecemasan ekstrem seperti serangan panik, pernapasan menjadi sangat cepat. Pada saat seperti ini, kita dapat mencoba menenangkan kedua hal tersebut dengan bernapas dalam-dalam, menenangkan detak jantung dan sesak napas sekaligus. Jika kondisi memburuk meskipun telah melakukan pernapasan dalam, atau jika merasa nyeri dada, tindakan darurat diperlukan.

◆ Sulit pencernaan dan sakit perut… Nyeri perut, kembung

Ketika tubuh kita bersiap menghadapi situasi yang mengancam, aliran darah akan terkonsentrasi ke otot, penglihatan, pendengaran, dan bagian tubuh lainnya. Bagian-bagian tubuh ini memainkan peran penting dalam melawan atau melarikan diri. Sebaliknya, organ pencernaan tidak menjadi prioritas utama dalam respons fight-or-flight. Oleh karena itu, aliran darah yang tidak lancar ke saluran pencernaan dapat menyebabkan sembelit atau diare. Ketika tegang, muncul gejala seperti sakit perut atau kembung juga dijelaskan oleh alasan ini.

Gangguan kecemasan yang berulang dalam jangka panjang memerlukan pengobatan dari spesialis

Jika kecemasan tidak hanya bersifat sementara tetapi terus berulang dalam jangka waktu yang lama, sebaiknya mencari metode pengobatan melalui diagnosis yang akurat dari spesialis psikiatri kesehatan mental. Para psikolog memperingatkan agar jangan mengabaikan gangguan kecemasan dan harus menanggapi pengobatan dengan serius. Mengabaikan gejala gangguan kecemasan justru dapat memperburuk kondisi. Ada berbagai terapi obat dan terapi psikologis yang digunakan untuk mengobati gangguan kecemasan akut, kronis, dan pasca trauma.