어이쿵 .그렇군욤. 저는 뭔가 연관지어지는 상황이 있었는데 맞는거 같아용
Penurunan pendengaran adalah 'alarm merah' bagi kesehatan. Meningkatkan risiko patah tulang akibat jatuh, serta risiko demensia akibat penurunan fungsi kognitif. Mari kita pelajari tentang kebiasaan hidup yang membantu mencegah penurunan pendengaran.
◇Penurunan pendengaran, menurunkan fungsi otak
Penurunan pendengaran juga menurunkan fungsi otak.
Di antara semuanya, 'fungsi kognitif' yang terkait dengan demensia paling banyak dipengaruhi. Sinyal suara yang terus-menerus muncul dalam kehidupan sehari-hari terus merangsang otak. Namun, jika pendengaran menurun, proses ini hilang. Sebuah studi di luar negeri yang mengevaluasi fungsi kognitif berdasarkan pendengaran pada populasi berusia di atas 50 tahun menunjukkan bahwa setiap perubahan dalam rentang pendengaran sebesar 10 desibel secara signifikan menurunkan skor penilaian fungsi kognitif.
Ada juga hasil penelitian. Ketidakmampuan mendengar dengan baik menyebabkan percakapan terputus, yang juga meningkatkan risiko demensia. Saat berbicara, manusia terus berbicara, mendengarkan, dan berpikir untuk merangsang otak. Namun, jika tidak mampu mendengar lawan bicara dengan baik, orang cenderung menjauh dari percakapan itu sendiri.
Mengatur volume maksimum di bawah 60%
Kerusakan pendengaran sulit untuk dipulihkan. Oleh karena itu, pencegahan kehilangan pendengaran sangat penting. Satu-satunya cara pencegahan adalah menghindari paparan suara keras. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan agar penggunaan perangkat audio portabel tidak melebihi 60% dari volume maksimum dan tidak lebih dari 60 menit per hari untuk melindungi pendengaran. Di tempat umum yang bising seperti transportasi umum, sebaiknya tidak menggunakan earphone sebisa mungkin. Meningkatkan volume dapat membebani telinga. Di ruang yang berisik, disarankan untuk mencari ruang yang tenang setidaknya 10 menit setiap jam agar telinga dapat beristirahat.
Alkohol, rokok, kopi, dan lain-lain dapat merangsang saraf pendengaran dan mempengaruhi penyempitan pembuluh darah, sehingga harus dihindari atau dikurangi. Mengonsumsi makanan yang kaya akan antioksidan seperti vitamin A, C, dan E juga membantu dalam pencegahan gangguan pendengaran. Menurut penelitian di Rumah Sakit Severance, kelompok yang mengonsumsi vitamin C dalam jumlah tinggi (25% teratas) berusia 50-80 tahun memiliki pendengaran yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok yang mengonsumsinya lebih sedikit (25% terbawah).
Makanan utama yang kaya vitamin A adalah mangga, bayam, dan daun bawang, sedangkan vitamin C melimpah pada cabai, kiwi, dan stroberi, serta vitamin E banyak terkandung dalam kacang-kacangan dan ikan. Selain itu, disarankan untuk rutin memeriksakan kondisi telinga melalui pemeriksaan pendengaran di klinik THT.
Sementara itu, jika dicurigai mengalami gangguan pendengaran, segera kunjungi rumah sakit dan kenakan alat bantu dengar. Alat bantu dengar memiliki efektivitas koreksi yang lebih baik jika kerusakan pendengarannya masih ringan.
=============
Ketika pendengaran terganggu, fungsi otak juga menurun
Saya tidak tahu. Bagian mana pun dari tubuh.
Tidak ada tempat yang tidak berharga
Tapi, telinga agak kurang perhatian secara pribadi
Saya juga berpikir bahwa mungkin bukan untuk dikelola.
Kebiasaan menggunakan volume ponsel juga penting, bukan?
Makanlah makanan yang kaya vitamin A secara teratur