Gaya hidup untuk mencegah pilek selama musim dingin

Akhir-akhir ini, saat musim dingin yang semakin dingin, banyak orang di sekitar saya yang terkena flu. Saya juga termasuk di antaranya. Ketika terkena flu, kondisi tubuh menjadi menurun dan energi berkurang. Saya ingin berbicara tentang pencegahan dan pengelolaan flu.

Pilek terutama sering terjadi saat cuaca tiba-tiba menjadi dingin, sehingga banyak orang menunjukkan gejala pilek saat pergantian musim. Dalam kasus saya, karena banyak berkeringat, saya sering melakukan jalan kaki di luar ruangan, dan dalam situasi ini, saat cuaca tiba-tiba menjadi dingin, saya terkena pilek. Saya berjalan cepat dan berlari secara bergantian, dan karena banyak berkeringat, saya bahkan berkeringat di musim dingin. Jadi, setelah berkeringat dan tidak bisa menjaga suhu tubuh dengan baik, ketika keringat mengering, saya merasa dingin dan tanpa ragu-ragu terkena pilek.

Ketika gejala flu muncul, biasanya tenggorokan terasa perih dan pilek juga datang. Terutama di awal, penting untuk mengatasi gejala flu agar tidak menjadi parah. Memanaskan tenggorokan dan menjaga kehangatan dengan syal di rumah, serta membeli obat flu di apotek saat akhir pekan dan meminumnya bersama teh Swhanghwa, sangat membantu. Selain itu, saya juga merebus air dengan jahe dan doraji yang dipercaya baik untuk flu.

Selain itu, flu juga terkait dengan kekebalan tubuh, jadi meningkatkan kekebalan secara rutin sangat baik. Salah satu cara untuk meningkatkan kekebalan tersebut adalah dengan mengonsumsi bawang putih. Baru-baru ini, sebuah artikel melaporkan bahwa dalam sebuah studi di Inggris, orang yang mengonsumsi ekstrak bawang putih selama 12 minggu memiliki kemungkinan terkena flu 64% lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsinya, menunjukkan perbedaan yang cukup besar. Untuk memaksimalkan efeknya, disarankan memotong atau menghancurkan bawang putih sebelum dimakan, karena dengan cara ini, alilin yang merupakan enzim akan diubah menjadi alisin. Jika bawang putih dipanaskan, alisin dan vitamin larut air B dan C akan berkurang.

Selain itu, untuk udara di dalam rumah tetap bersih dan segar, sering-seringlah ventilasi karena perlu mengganti udara. Meskipun musim dingin, jangan menunda ventilasi karena dingin, lakukan secara berkala agar daya tahan tubuh tidak menurun. Selain itu, saat keluar rumah, jika udara dingin dan angin langsung masuk ke hidung dan mulut, mudah terkena flu atau penyakit pernapasan, jadi sangat disarankan memakai masker saat musim dingin. Memang, saat musim dingin, memakai masker atau tidak sangat terasa perbedaannya.

Saya juga menyarankan untuk mencegah flu musim dingin dengan cara yang mudah dilakukan seperti memakai masker, ventilasi rumah, menjaga leher tetap hangat dan merawat tubuh, serta jika tidak bisa pergi ke rumah sakit, mencegahnya dengan obat dan Samhwang-tang di apotek.