좋은정보 감사합니다 잘 보고갑니다
Stomatitis kronis, sekarang sembuh dengan pengobatan
Halo.
Sariawan bagaikan tamu tak diundang, datang tanpa peringatan. Ketika saya bangun pagi dengan mulut yang perih, saya berpikir, "Oh, ini dia lagi," dan merasa tertekan sepanjang hari. Hanya menggigit makanan saja terasa menyakitkan, dan sariawan sangat melemahkan, menurunkan kualitas hidup saya. Terutama makan makanan panas atau asin saja bisa membuat saya menangis, membuatnya sangat frustrasi. Bahkan ketika saya pergi makan enak bersama teman-teman, saya tidak bisa sepenuhnya menikmatinya, yang sungguh membuat frustrasi.
Awalnya, saya sering mengabaikannya, berpikir akan membaik seiring waktu. Saya pikir akan sembuh dengan sendirinya setelah sekitar seminggu. Namun, seiring bertambahnya usia, saya menyadari bahwa itu bukan sekadar peradangan; itu membutuhkan perawatan yang tepat. Melihat sariawan kambuh dua atau tiga kali sebulan, saya menyadari ada sesuatu yang tidak normal.
Saya mencoba salep dan plester yang dijual bebas, bahkan obat kumur, secara konsisten, tetapi meskipun memberikan kelegaan sementara, tidak mencegah kekambuhan. Salep mungkin meredakan nyeri untuk sementara, tetapi nyeri akan cepat muncul kembali. Plester sulit diaplikasikan dan terus-menerus terlepas, yang sangat merepotkan. Obat kumur merepotkan untuk digunakan setiap kali, dan rasanya kurang enak, sehingga sulit untuk bertahan.
Saya selalu stres karena sariawan yang pasti muncul, terutama saat lelah. Setelah lembur, sariawan selalu muncul beberapa hari kemudian. Hal yang sama terjadi saat ujian atau mengerjakan proyek penting. Saya pikir itu karena kelelahan dan stres yang menurunkan sistem kekebalan tubuh saya, tetapi saya tidak tahu harus berbuat apa.
Saya mencoba mengonsumsi suplemen nutrisi dan tidur lebih banyak, tetapi saya kesulitan menemukan solusi yang tepat. Saya mencoba multivitamin, tetapi tidak ada perubahan yang berarti, dan mencoba tidur lebih awal pun sulit karena pekerjaan dan jadwal saya. Saya mencoba berbagai pengobatan rumahan yang saya temukan daring, tetapi saya kesulitan melihat hasil yang signifikan. Saya mencoba mengoleskan madu dan berkumur dengan air garam, tetapi tidak ada yang membantu.
Lalu saya memutuskan untuk mencari bantuan profesional. Saya tidak tahan lagi menderita sendirian, jadi saya pergi ke rumah sakit. Dokter menekankan bahwa manajemen stres dan peningkatan sistem kekebalan tubuh sangat penting untuk mengobati sariawan. Sarannya untuk mengatasi akar penyebabnya, bukan hanya mengobati gejalanya, sangat mengena bagi saya.
Sejak saat itu, saya mulai memperhatikan pola makan dan secara konsisten mengonsumsi makanan kaya vitamin B dan C. Kedua vitamin ini konon dapat membantu mencegah dan mengobati sariawan. Saya berusaha untuk banyak mengonsumsi sayuran hijau seperti brokoli dan bayam, dan saya juga sering mengonsumsi buah-buahan kaya vitamin C, seperti jeruk dan kiwi. Saya juga mengonsumsi nasi merah dan sering mengemil kacang-kacangan.
Tentu saja, menjaga kebersihan mulut juga merupakan bagian penting dari perawatan. Saya menyikat gigi lebih teliti dan mulai menggunakan pembersih lidah. Saya juga membiasakan diri berkumur dengan air setelah makan. Saya berusaha menghindari makanan pedas sebisa mungkin dan lebih berhati-hati saat mengonsumsi makanan pedas atau asin.
Saya rutin mengonsumsi suplemen nutrisi dan berusaha tidur cukup, dan saya benar-benar merasakan penurunan frekuensi sariawan. Saya membeli suplemen vitamin B kompleks dan vitamin C terpisah, lalu mengonsumsinya setiap hari, dan hasilnya sangat membantu. Saya juga berusaha tidur setidaknya tujuh jam. Tidur lebih awal memang tidak mudah, tetapi saya tahu itu penting untuk kesehatan saya.
Manajemen stres juga sangat penting. Saya ingin belajar sesuatu seperti yoga atau meditasi, tetapi saya tidak punya waktu, jadi sebagai gantinya, saya mencoba berjalan kaki sesering mungkin. Bahkan jalan cepat saat makan siang pun membuat saya merasa lebih baik. Ketika stres akibat pekerjaan menumpuk, saya mencoba meredakannya dengan mengobrol dengan teman atau mendengarkan musik favorit saya.
Minum banyak air juga membantu. Saya dengar mulut kering bisa dengan mudah menyebabkan sariawan, jadi saya mencoba minum setidaknya dua liter air sehari. Awalnya, rasanya tidak nyaman karena saya harus sering ke kamar mandi, tetapi akhirnya menjadi kebiasaan. Karena mulut saya tetap lembap, saya benar-benar merasa sariawan saya berkurang.
Sekarang, saya bisa segera bertindak jika merasakan sedikit sensasi geli di mulut. Dengan tidak melewatkan gejala awal dan segera merespons, saya bisa mendeteksinya sebelum memburuk. Begitu mulut saya mulai terasa perih, saya minum lebih banyak vitamin, tidur lebih awal, dan menghindari makanan pedas.
Berkat ini, saya jadi lebih jarang menderita sariawan yang menyakitkan ><