10 ekor yang disembunyikan berkembang menjadi 1000 ekor... Rusa bunga yang menjadi 'penguasa' pulau

Pulau Anmado di Yeonggwang-gun, Provinsi Jeollanam-do. Pada pertengahan hingga akhir 1980-an, seorang peternak hewan ternak melepaskan sekitar 10 ekor rusa berbunga yang dipelihara sebagai hewan ternak di tempat ini. Rusa berbunga adalah spesies asing yang diimpor dari Taiwan dan Jepang sejak tahun 1950-an untuk tujuan ekonomi atau pameran. Sejak itu, populasi rusa berbunga di Anmado berkembang pesat. Hal ini disebabkan oleh tingkat reproduksi yang tinggi dan tidak adanya predator alami di Anmado. Menurut Kementerian Lingkungan Hidup, saat ini populasi rusa berbunga di Anmado mencapai 937 ekor. Kepadatan populasi ini 23 kali lipat dari rata-rata nasional untuk rusa kerbau (7,1 ekor/km²), yaitu 162 ekor/km².

Namun, di masa depan, rusa bunga akan ditetapkan sebagai satwa liar yang harus dilindungi dan akan mendapatkan pengelolaan. Komisi Hak Asasi Manusia Nasional menyatakan pada tanggal 28 bahwa setelah merekomendasikan perbaikan sistem pada Januari tahun lalu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Pertanian, Perikanan, dan Pangan berencana melaksanakan langkah-langkah tindak lanjut untuk menangani hewan ternak yang ditinggalkan secara ilegal. Kementerian Lingkungan Hidup terlebih dahulu akan mengumumkan rancangan revisi peraturan pelaksanaan Undang-Undang Perlindungan dan Pengelolaan Satwa Liar, yang mencakup penetapan rusa bunga sebagai satwa liar, selama 40 hari mulai hari ini.