Ketika cuaca menjadi dingin, ubi panggang menjadi favorit. Saat menyiapkan ubi di rumah, terkadang menemukan tunas. Tunas pada kentang tidak boleh dimakan, apakah hal yang sama berlaku untuk ubi?

 

Batang ubi jalar yang tumbuh dari ubi jalar aman untuk dimakan. Tidak mengandung zat beracun, bahkan sebaliknya, baik dari segi nutrisi. Karena itu, bagian dari daun ubi jalar (batang ubi jalar) yang dikenal kaya nutrisi.

Tunas ubi jalar yang terus tumbuh dan memanjang akan menjadi daun ubi jalar, dan dari situ akan muncul daun ubi jalar. Namun, tunas ubi jalar masih dalam kondisi lebih muda daripada batang dan ukurannya lebih kecil, sehingga kandungan gizinya mungkin lebih sedikit dibandingkan dengan daun ubi jalar yang sudah matang.

Daun ubi jalar kaya akan lutein, beta-karoten, dan antosianin.

 

Lutein membantu menjaga kepadatan pigmen makula mata yang menurun seiring bertambahnya usia. Beta-karoten dan antosianin adalah zat antioksidan utama.

 

Terutama, batang dan daun ubi jalar dari varietas Juhwangmi (jenis ubi jalar dengan kulit merah dan daging oranye) mengandung 47mg lutein per 100g, yang tingkatnya mirip dengan bayam. Varietas ubi jalar lainnya, Hayanmi, mengandung 42mg lutein, 183,4mg beta-karoten, dan 317,9mg antosianin per 100g batang dan daun ubi jalar.

 

Ini juga memiliki efek antiinflamasi dan antidiabetes. Berdasarkan hasil pengukuran tingkat penghambatan enzim pencernaan karbohidrat yang meningkatkan kadar gula darah setelah makan, hasil penelitian dari Badan Penelitian Pertanian menunjukkan bahwa aktivitas enzim dapat dihambat hingga sekitar 81% tergantung pada varietas ubi jalar.

 

Di sisi lain, jika kentang mulai berakar, sebaiknya dibuang tanpa ragu. Kentang yang berubah menjadi hijau dan berakar mengandung zat beracun yang disebut 'solanin', yang terkandung terutama banyak di bagian akar. Jika seseorang dewasa mengonsumsi 1mg solanin per kilogram berat badan, gejala keracunan seperti sakit kepala, nyeri perut, dan mual dapat muncul. Jika mengonsumsi lebih dari 400mg, bahkan bisa menyebabkan kematian. Dalam 100g kentang terkandung sekitar 7mg solanin. Secara umum, jumlah ini dapat diabaikan, tetapi bagi orang yang sensitif, mengonsumsi lebih dari 20mg saja sudah dapat menyebabkan kesulitan bernapas.

 

Tidak boleh memotong bagian yang tumbuh dan memasaknya. Bahkan setelah memotong tunas, solanin tetap tersisa di kentang. Karena solanin terurai pada suhu 285℃, maka tidak hilang meskipun direbus atau dipanggang. Lebih aman untuk tidak mengonsumsi dan membuang kentang yang tumbuh tunas atau berubah menjadi hijau.

 

==============

Saya baru mendengar tentang lutein dari daun ubi jalar.

Saya harus merendam ubi jalar dalam air.

Lutein selalu diperlukan, bukan?