Meskipun berbeda setiap orang, kebanyakan orang mulai mengalami penurunan daya ingat saat memasuki usia 30-an. Bagaimana cara meningkatkan daya ingat?

 

Memori secara perlahan menurun karena penumpukan zat beracun yang disebut beta-amiloid yang membunuh sel-sel saraf otak. Titik di mana zat ini menumpuk dan mempengaruhi ingatan berbeda-beda pada setiap orang. Semakin cepat pembuluh darah otak menyempit akibat kebiasaan merokok atau pola makan berlemak, semakin cepat pula penurunan memori terjadi. Darah harus mengalir melalui pembuluh darah untuk memberi nutrisi ke hippocampus dan mengeluarkan limbah beracun serta kotoran lainnya, tetapi jika pembuluh darah menyempit, proses ini terganggu sehingga jumlah sel otak berkurang.

Jika sel-sel hippocampus yang mengubah ingatan jangka pendek menjadi ingatan jangka panjang mengalami kerusakan, ingatan tentang kejadian terbaru tidak akan muncul. Demensia mungkin ada dalam keluarga, tetapi penurunan daya ingat hanya berbeda antar individu dan tidak ada riwayat keluarga.

 

Stres juga merupakan salah satu penyebab utama penurunan daya ingat. Hormon stres, kortisol, dapat merusak hippocampus, sehingga ketika mengalami stres, proses memori jangka pendek menjadi memori jangka panjang tidak berjalan dengan lancar.

 

Selain itu, bahkan jika mengalami cedera yang menyebabkan kehilangan kesadaran, ingatan dapat menurun secara drastis. Karena cedera, jika aliran darah ke otak berkurang secara tiba-tiba, sel-sel otak akan mati dan tidak dapat dipulihkan secara permanen. Di antara bagian otak, hippocampus yang sangat rentan terhadap cedera akan mengalami kerusakan sel secara permanen jika terkena benturan keras, yang mempengaruhi daya ingat.

 

Mari konsumsi secara rutin nutrisi yang membantu meningkatkan daya ingat. Mengonsumsi nutrisi yang memiliki efek antioksidan seperti vitamin B6, C, E, karotenoid, dan polifenol dapat membantu mempertahankan dan meningkatkan daya ingat.

 

Vitamin B6 banyak terdapat pada kol dan tomat. Menghambat penurunan daya ingat akibat penuaan. Vitamin C paling banyak terkandung dalam buah musim gugur seperti anggur, dan juga melimpah dalam apel. Selain vitamin C, apel mengandung senyawa quercetin yang mencegah kerusakan sel otak. Menurut penelitian dari Universitas Cornell di Amerika Serikat, senyawa quercetin dalam apel secara signifikan mengurangi kortisol, penyebab utama kerusakan sel otak. Quercetin lebih banyak ditemukan pada apel merah daripada apel hijau, dan lebih banyak di kulit daripada dagingnya.

 

Vitamin E dapat dikonsumsi melalui labu, tuna, minyak nabati, dan kacang-kacangan. Di antara kacang-kacangan, kenari sangat baik.

 

Asam lemak tak jenuh dari kenari membantu mencegah kerusakan sel saraf otak sekaligus mendukung pertumbuhan cabang-cabang sel saraf otak. Karotenoid terkandung dalam bayam, labu, wortel, dan jeruk, sedangkan polifenol terdapat dalam anggur merah.

Lecithin dari 'makanan hitam' seperti kedelai hitam, biji wijen hitam, dan kecambah hitam juga baik untuk meningkatkan daya ingat.

 

Di antara ikan, ikan berlemak seperti tuna, herring, dan makarel yang kaya akan asam lemak esensial omega-3 (DHA, EPA) sangat baik. Asam lemak esensial omega-3 membantu menjaga membran sel saraf otak dan meningkatkan aliran darah ke otak, sehingga memiliki efek meningkatkan daya ingat.

 

===================

Apel lebih banyak kulitnya daripada dagingnya

Labuh labu tuna kacang-kacangan

Kacang-kacangan dikatakan paling baik adalah kenari.

 

Menjadi semakin takut kehilangan ingatan secara perlahan-lahan, bukan?

Mudah dikonsumsi dan bisa dibeli dekat.