동 식물성 생크림 정보 잘봤습니다
Krim nabati vs krim hewani... yang lebih buruk untuk kesehatan adalah yang nabati?
Krim nabati vs krim hewani...yang lebih buruk untuk kesehatan adalah yang nabati?
Krim kocok meningkatkan rasa dan manisnya roti, kue, dan lain-lain. Krim kocok yang tak bisa dipisahkan dari hidangan penutup terbagi menjadi dua jenis utama: hewani dan nabati. Kedua jenis krim ini tampak serupa dalam warna dan rasa, tetapi berbeda dalam proses pembuatan dan kandungan nutrisinya.
Krim segar hewani adalah krim dengan rasa gurih yang biasa kita bayangkan. Lemak susu dimasukkan ke dalam mangkuk dan diaduk dengan kecepatan tinggi untuk dibuat. Lemak dalam susu diekstraksi melalui metode fisik seperti sentrifugasi dan kemudian dipadatkan, disebut juga krim hewani, krim susu, dan lain-lain.
Krim hewani yang diperoleh dari susu mengandung lemak jenuh dan kolesterol. Oleh karena itu, jika dikonsumsi secara berlebihan, dapat dengan mudah menyebabkan penambahan berat badan dan peningkatan kadar kolesterol. Lemak jenuh adalah salah satu dari tiga nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh, tetapi jika dikonsumsi secara berlebihan dengan 9Kcal per gram, dapat menyebabkan obesitas, hiperlipidemia, hipertensi, dan lain-lain.
Untuk mengatasi kekurangan dan menggantikan krim kental hewani, muncul krim nabati. Krim nabati dibuat dengan menambahkan berbagai bahan seperti pengemulsi, perasa, dan bahan tambahan lainnya ke dalam minyak nabati seperti minyak sawit dan minyak kedelai. Krim nabati yang tidak mengandung susu cenderung memiliki rasa dan tekstur yang lebih rendah dibandingkan dengan krim hewani. Namun, keunggulannya adalah lebih tahan terhadap perubahan suhu, sehingga lebih mudah digunakan dalam pembuatan makanan penutup, dan harganya juga lebih terjangkau.
Meskipun namanya mengandung kata "berbasis tumbuhan" dan dianggap sehat, produk ini dapat berbahaya bagi kesehatan karena mengandung berbagai bahan kimia tambahan. Terutama, saat menambahkan emulsifier, perlu berhati-hati karena zat berbahaya dapat terbentuk. Transpajak terbentuk selama proses penambahan emulsifier untuk mengubah minyak nabati cair menjadi padat.
Transgliserida meskipun dalam jumlah kecil tetap berbahaya bagi kesehatan. Sekali masuk ke dalam tubuh, sulit untuk dikeluarkan. Semakin banyak transgliserida menumpuk di tubuh, semakin tinggi kadar kolesterol jahat LDL, dan risiko seperti arteriosklerosis, hipertensi, dan diabetes meningkat. Organisasi Kesehatan Dunia juga merekomendasikan agar konsumsi transgliserida tidak melebihi 1% dari total asupan kalori harian. Bagi orang yang mengonsumsi 2000 Kcal per hari, transgliserida sebaiknya dikonsumsi kurang dari sekitar 2,2 gram.
Pada saat ini, untuk membedakan kedua krim, perhatikan bentuk krim segar. Penampilan keduanya terlihat mirip dari kejauhan, tetapi tekstur keduanya berbeda. Kue yang terbuat dari krim nabati memiliki permukaan yang lebih halus dan rapi, sementara krim hewani tampak lebih rumit dan tajam dalam dekorasinya. Krim hewani mudah meleleh di mulut, sedangkan krim nabati tidak langsung meleleh di lidah, melainkan terasa licin dan sedikit lengket.
===========
Krim hewani yang dibuat dari susu mengandung lemak jenuh, sehingga perlu berhati-hati dalam mengonsumsinya secara berlebihan
Krim nabati mengandung emulsifier dan perasa yang dapat menghasilkan trans lemak
Dekorasi krim kental hewani terlihat rumit dan tajam, sedangkan yang nabati memiliki permukaan yang halus
Harus membedakan antara hewani dan nabati.