돼지고기 수육이 급 땡기는데요 몇일전부터 먹고싶었는데^^
Manfaat daging babi rebus
Hidup adalah makanan yang terdiri dari potongan daging babi yang direbus dan disajikan dengan saus udang fermentasi, gochujang, dan lain-lain. Makanan ini sangat populer di seluruh negeri, terutama di daerah Jeolla Selatan. Suyuk secara asli disebut sukuk (daging matang), yang berarti masakan daging sapi atau babi yang direbus hingga matang. Daging babi rebus juga dikenal sebagai babi rebus, irisan daging babi, atau babi kukus, di mana 'pyeonyuk' berarti keadaan irisan daging rebus. Biasanya digunakan bagian seperti samgyeopsal atau mok-sal yang memiliki lapisan lemak, dan direbus bersama doenjang, bawang putih, soju, dan cheongju untuk menghilangkan bau khas daging babi. Lapisan lemak dari babi rebus lembut, sementara dagingnya kenyal, dan jika disajikan dengan saus udang fermentasi, gochujang, doenjang, atau kimchi, rasanya tidak akan terlalu berminyak. Terutama, jika disajikan dengan saus udang fermentasi, rasanya akan lebih nikmat, dan karena saus udang mengandung lipase, enzim yang memecah lemak, membantu pencernaan daging babi.
Berikut adalah cara membuat daging babi rebus di Jeollanam-do. Daging babi disiapkan dari bagian perut atau leher. Rebus daging babi dalam panci yang telah dicampur dengan doenjang, bawang putih, jahe, soju, dan lada hitam. Setelah matang, angkat daging dan bungkus dengan kain kasa, lalu tekan dengan sesuatu yang berat. Setelah daging cukup dingin, potong-potong sesuai selera dan makan bersama gochujang, bawang putih, dan bahan lainnya.
Daging babi rebus enak dimakan bersama sayuran selada, dan sesuai selera, bisa ditambahkan garam udang, pasta kedelai, dan lain-lain. Karena membuat kenyang, cocok sebagai pengganti makan, dan juga populer sebagai teman minum. Asam lemak tak jenuh yang terkandung dalam daging babi membantu mencegah penumpukan kolesterol di pembuluh darah, sehingga membantu mencegah penyakit dewasa seperti arteriosklerosis. Selain itu, jika daging babi dimasak sebagai rebusan, sebagian besar minyaknya akan terbuang, sehingga dapat dinikmati dengan kalori yang lebih rendah dibandingkan dengan dimakan sebagai panggangan atau bulgogi.