오호 ^^ 칼로리만 매일 신경썼는데 확실히 좋은 칼로리를 섭취해주는게 도움 되는것같아요^^*
Ada orang yang menghitung kalori saat menurunkan berat badan, seperti tiga kue dengan 160 kalori, setengah mangkuk sereal dengan 220 kalori, dan sebagainya. Ini karena mereka beranggapan bahwa jika mereka makan kurang dari jumlah kalori yang direkomendasikan setiap hari, mereka pasti akan menurunkan berat badan. Dengan menghitung kalori saat makan, awalnya mereka bisa melihat efek penurunan berat badan.
Namun seiring berjalannya waktu, berat badan kembali secara perlahan ke kondisi semula dan kesehatan memburuk dibandingkan sebelum diet. Mengapa meskipun menghitung kalori, berat badan tidak turun? Berikut penjelasan berdasarkan data dari media kesehatan dan medis Amerika Serikat, 'Prevention'.
Jumlah kalori yang sama tidak berarti efeknya juga sama
Kalori menjadi ukuran berapa banyak energi yang terkandung dalam makanan tertentu. Selain itu, mengonsumsi makanan berkalori tinggi secara otomatis akan menyebabkan penambahan berat badan.
Namun, jumlah kalori yang sama tidak berarti efek yang sama pada tubuh. Ada kalori yang kaya nutrisi dan berkualitas tinggi, dan ada juga kalori yang tidak demikian.
Kacang-kacangan, telur, ayam, brokoli, alpukat dan makanan lainnya adalah makanan yang menyediakan nutrisi yang dibutuhkan tubuh sekaligus memberikan rasa kenyang yang tahan lama. Selain itu, makanan ini juga merangsang pelepasan hormon yang berperan dalam membakar lemak, sehingga membantu penurunan berat badan.
Di sisi lain, makanan olahan yang mengandung biji-bijian yang telah diproses atau gula, meskipun dikonsumsi dalam jumlah yang sesuai dengan kalori diet, tetap kekurangan nutrisi dan menurunkan rasa kenyang, sehingga tanpa disadari akan makan lebih banyak. Selain itu, karena membantu penumpukan lemak bukan pembakaran lemak, makanan ini tidak membantu dalam diet.
Kalori adalah biologi, bukan matematika
Tubuh kita tidak berfungsi seperti persamaan matematika. Tidak berarti bahwa jika kita mengurangi 800 kalori sehari, kita akan kehilangan berat badan sebanyak itu.
Tubuh bukanlah matematika, melainkan biologi. Bukan hanya kalori, tetapi juga hormon, gen, dan fungsi otak yang memicu nafsu makan dan metabolisme bekerja secara bersamaan.
Misalnya, jika seorang wanita menopause mengonsumsi 1000 kalori sehari, secara kalorinya mungkin terlihat seperti akan menurunkan berat badan, tetapi kenyataannya tidak demikian. Jika kalori terlalu rendah, tubuh akan merasa lapar dan ketika tubuh mendeteksi bahwa ia sangat lapar, metabolisme akan melambat dan tubuh akan membakar otot daripada lemak.
Jika Anda ingin menurunkan berat badan, lebih penting untuk menyusun pola makan sehat agar tidak merasa lapar daripada sekadar mengurangi kalori. Selain itu, dengan menjadikan konsumsi sayuran yang kaya nutrisi, protein, dan asam lemak tak jenuh sebagai kebiasaan, Anda dapat mencapai target penurunan berat badan secara alami tanpa harus terlalu terobsesi dengan kalori.
================
Kalau berbicara tentang diet, hal pertama yang terlintas di pikiran adalah kalori,
Saya rasa tidak ada kecenderungan untuk menurunkan berat badan lebih dari yang saya kira.
Tidak selalu kehilangan berat badan karena mengurangi kalori yang dikonsumsi.
Nutrisi berkualitas tinggi??
Diet selalu terasa sulit, bukan?