건강을 위해서는 정말 식습관이 중요한것 같아요
Pembuluh darah jantung menyempit (angina) atau benar-benar tersumbat (serangan jantung) dapat memutus pasokan darah. Risiko jaringan otot jantung yang memasok darah ke seluruh tubuh menjadi nekrosis meningkat. Alasan utama meningkatnya penyakit kardiovaskular di Amerika Serikat akhir-akhir ini adalah karena peningkatan besar dalam penyakit penyebabnya seperti hipertensi, diabetes, hiperlipidemia, dan obesitas. Perubahan besar dalam kebiasaan makan ala Barat sangat berpengaruh. Mari kita pelajari tentang kebiasaan makan yang merusak pembuluh darah jantung.
61% dari populasi Amerika Serikat menderita penyakit kardiovaskular?… Hipertensi, diabetes, dan obesitas adalah penyebabnya
Menurut laporan dari American Heart Association yang diumumkan empat hari yang lalu, diperkirakan 61% orang dewasa di Amerika Serikat akan mengalami penyakit kardiovaskular dalam 30 tahun ke depan (pada tahun 2050). Penyakit tersebut meliputi infark miokard- angina, gagal jantung, penyakit jantung bawaan, fibrilasi atrium, dan aritmia. Risiko ini diperkirakan akan semakin meningkat seiring bertambahnya jumlah penderita hipertensi atau mereka yang berada pada tahap pra-hipertensi. Jumlah penderita hipertensi di Amerika Serikat diperkirakan akan meningkat dari 51,2% pada tahun 2020 menjadi 61% pada tahun 2050.
Terutama di antara orang dewasa di Amerika Serikat, orang kulit hitam menunjukkan risiko tertinggi terhadap faktor risiko penyakit jantung seperti hipertensi, diabetes, dan obesitas akibat pola makan yang tidak sehat. Jumlah penduduk obes di Amerika diperkirakan akan meningkat menjadi 60,6% pada tahun 2050, melebihi 180 juta orang. Selain itu, jumlah penderita diabetes diperkirakan akan meningkat menjadi 26,8%, lebih dari 80 juta orang yang akan menderita.
Karena ini adalah penelitian dari Amerika Serikat?… Korea juga sudah mulai mengalami lonjakan penyakit kardiovaskular
Kabar tentang lonjakan penyakit kardiovaskular tidak boleh dianggap remeh hanya karena di Amerika Serikat... Korea juga sudah mulai mengalami hal yang sama. Menurut data dari Badan Penilaian dan Pengawasan Jaminan Kesehatan Nasional dari tahun 2018 hingga 2022, jumlah kasus penyakit jantung meningkat sebesar 20% dalam lima tahun terakhir. Pada tahun 2022 saja, sebanyak 1,83 juta orang mencari pengobatan di rumah sakit. Jumlah pasien wanita dengan penyakit jantung mencapai 780.000 orang. Hal ini disebabkan oleh peningkatan besar dalam faktor penyebab utama seperti hipertensi, diabetes, hiperkolesterolemia, dan obesitas, seperti yang terjadi di Amerika Serikat.
Peringatan bahaya penyakit jantung dan pembuluh darah pada wanita menopause... Pengaruh hormon + pola makan
Di Korea, peningkatan jumlah penderita diabetes, hiperlipidemia, dan obesitas sangat dipengaruhi oleh pola makan ala Barat. Berbeda dengan masa lalu, konsumsi makanan tinggi lemak, tinggi karbohidrat, dan tinggi kalori meningkat, menyebabkan peningkatan trigliserida dan kolesterol dalam darah yang menumpuk di pembuluh darah. Penyakit jantung iskemik yang disebabkan oleh penyempitan (angina) atau penyumbatan total (infark miokard) semakin meningkat. Wanita menopause berisiko mengalami gangguan pembuluh darah karena estrogen (hormon wanita) yang biasanya memberi elastisitas pada pembuluh darah secara bertahap menghilang saat mereka masih muda.
"Rumah makan zaman dulu lebih enak"... Nasi campur, kacang-kacangan, tahu, ikan, rumput laut lebih utama
Pencegahan dan pengelolaan penyakit jantung harus dimulai dengan mengendalikan hipertensi, diabetes, dislipidemia (hiperlipidemia), dan arteriosklerosis terlebih dahulu. Berhenti merokok dan mengurangi konsumsi makanan berlemak seperti daging berlemak dan organ dalam yang tinggi trigliserida dan kolesterol. Mengurangi karbohidrat olahan seperti roti, mie, dan nasi putih, serta mengonsumsi biji-bijian, kacang-kacangan, ikan berlemak seperti mackerel dan tuna, serta rumput laut seperti rumput laut secara seimbang sangat membantu. Olahraga juga penting untuk mengelola berat badan. Serangan jantung akut dapat menyebabkan kematian mendadak. Jika sudah memiliki hipertensi, diabetes, atau dislipidemia, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis jantung secara rutin untuk memeriksa apakah ada gangguan pada pembuluh darah.