저희 남편도 수면모호흡이 있는데 이것도 치료받아야한다고 하네요
Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang dengan sleep apnea dapat mengalami pembesaran hippocampus, bagian otak yang bertanggung jawab atas ingatan dan pemikiran, serta peningkatan kerusakan pada bagian putih otak.
Sleep apnea adalah kondisi di mana seseorang mendengkur keras dan sesekali berhenti bernapas.
Dari 20% hingga 70% orang yang mendengkur biasanya mengalami apnea tidur. Ketika pernapasan berhenti, kadar oksigen dalam darah menurun yang dapat mempengaruhi otak, dan juga dianggap sebagai faktor risiko stroke, Alzheimer, dan demensia.
Tim peneliti dari Profesor Alberto R. Ramos di Universitas Miami, Amerika Serikat, melakukan penelitian untuk mengetahui hubungan antara sleep apnea dan perubahan otak. Untuk itu, tim peneliti mengukur frekuensi pernapasan dan kadar oksigen darah saat tidur menggunakan perangkat tes tidur pada 2.667 orang Amerika keturunan Latin (rata-rata usia 68 tahun), dan sepuluh tahun kemudian memindai otak mereka untuk mengukur volume otak dan area putih otak yang mengalami kerusakan, yaitu white matter hyperintensities. Di antara peserta, 56% diklasifikasikan sebagai kelompok tanpa masalah tidur, 28% sebagai kelompok dengan masalah tidur ringan dengan 5-15 berhenti napas per jam, dan 16% sebagai kelompok dengan masalah tidur sedang hingga berat dengan lebih dari 15 berhenti napas.
Hasil analisis terhadap hasil pemindaian otak 10 tahun kemudian, dengan mempertimbangkan faktor usia, jenis kelamin, hipertensi, dan faktor lainnya, menunjukkan bahwa kelompok dengan masalah tidur sedang hingga parah memiliki volume hippocampus 0,24㎤ lebih besar dibandingkan dengan kelompok tanpa masalah tidur, dan setiap kali gangguan tidur meningkat satu kali, volume hippocampus bertambah 0,006㎤.
Tim peneliti menjelaskan bahwa peningkatan volume hippocampus dan peningkatan ketebalan materi putih yang berlebihan, yang menunjukkan kerusakan pada bagian dalam otak, terkait secara signifikan dengan penurunan kadar oksigen dalam darah akibat sleep apnea. Mereka juga menyatakan bahwa hal ini sesuai dengan fenomena umum penurunan kesehatan otak yang terjadi seiring bertambahnya usia.
Profesor Ramos, penulis penelitian ini, mengatakan, "Hasil penelitian ini menunjukkan hubungan yang kompleks antara kesehatan tidur dan penuaan otak," dan menambahkan, "Memahami secara jelas pengaruh gangguan tidur seperti sleep apnea terhadap volume otak sangat penting agar orang dengan risiko tinggi demensia dapat menerima pengobatan yang efektif sejak dini."
Sleep apnea tidak akan sembuh dengan sendirinya, jadi sebaiknya pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan. Jika gejalanya parah, menggunakan alat tekanan udara yang memberikan oksigen juga bisa menjadi solusi. Mengangkat tubuh bagian atas sekitar 30-40 derajat saat tidur atau tidur miring juga dapat memperluas saluran napas dan membantu mengurangi mendengkur.
Hasil penelitian ini baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal American Academy of Neurology, 'Neurology'.
=============
Saat tidur, "kek" itu suami saya.
Jika tidur miring ke samping, tidak seperti itu.
Jika tidur dengan posisi terlentang
Saya sangat peka terhadap suara napas yang terdengar keras.
Saya benar-benar terganggu oleh suara napas seperti ini.
Entah kenapa, saat napas menjadi sesak, aku sering berhenti sejenak.
Ini adalah penyakit yang tidak akan sembuh sendiri selama tidak berhenti bernafas.