다~^^안좋은 습관들이네요 저는 여기에 해하는 것은 없다만은 여기에 마추어서 못마시는게 싹~악다아 내체질 못미치는 것이네 건강한 분들은 해릅외도 이렇게 마시죠 잘보고 갑니다
Apakah kamu juga? 5 Kebiasaan Minum Kopi Terburuk
Ketika melewati jalan, banyak orang memegang kopi di tangan mereka. Ada yang bercanda bahwa salah satu dari tiga nutrisi utama manusia modern adalah 'kafein'. Kopi adalah stimulan yang membangunkan tidur dan memulai hari, serta minuman yang mudah dinikmati setelah makan dengan perasaan menyenangkan. Namun, jika kebiasaan minum kopi tidak dilakukan dengan benar, dapat membahayakan kesehatan, sehingga perlu berhati-hati.
Minum kopi saat perut kosong → Menyebabkan gangguan pencernaan
Minum kopi saat perut kosong tidak baik untuk saluran pencernaan. Zat-zat iritan dalam kopi seperti kafein dan asam lemak menyerang mukosa lambung, yang dapat menyebabkan gastritis, tukak lambung, dan sindrom iritasi usus besar. Dalam keadaan perut kosong, asam lambung diproduksi dalam jumlah yang banyak. Kafein dalam kopi atau kalsium dalam susu pada latte dapat merangsang produksi asam lambung lebih banyak lagi. Selain itu, kafein merangsang sfingter esofagus bagian bawah, sehingga meningkatkan risiko refluks asam lambung dan makanan. Jika gejala ini memburuk, dapat berkembang menjadi esofagitis refluks. Terutama bagi orang yang memiliki gangguan pencernaan atau gangguan lambung, sebaiknya hindari minum kopi saat perut kosong.
◇Mengunyah es yang tersisa → Retak gigi
Setelah selesai minum kopi es, ada orang yang merasa kecewa dan mengunyah es batu, tetapi ini berbahaya bagi kesehatan gigi. Bisa menyebabkan retakan kecil yang tidak terlihat mata. Ketika sesuatu yang dingin menyentuh, gigi secara sementara menyusut. Dalam kondisi ini, jika mengunyah es keras, akan memberikan benturan besar pada gigi yang menyusut. Jika kebiasaan mengunyah es terus berlanjut, benturan pada gigi akan terkumpul dan pada suatu saat bisa menyebabkan retak. Jika retakan terjadi pada gigi, gigi akan terasa nyeri dan berdenyut. Pada awalnya, saat mengunyah makanan, gigi yang retak mungkin hanya terasa tidak nyaman, tetapi seiring waktu, bahkan saat tidak melakukan apa-apa, rasa sakit akan terasa. Jika dibiarkan, gigi bisa pecah, jadi harus segera mendapatkan perawatan sebisa mungkin.
Minum kopi panas → iritasi esofagus
Mengonsumsi kopi panas secara berulang meningkatkan risiko terkena kanker kerongkongan. Organ Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan minuman panas di atas 65 derajat sebagai zat karsinogen. Menurut sebuah makalah yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah internasional Clinical Nutrition, orang yang sering minum kopi panas memiliki risiko terkena kanker kerongkongan 2,7 kali lebih tinggi dibandingkan yang tidak. Selain itu, orang yang minum kopi panas dan sangat panas memiliki risiko 5,5 kali dan 4,1 kali lebih tinggi untuk mengembangkan kanker kerongkongan. Kerongkongan, berbeda dengan lambung, tidak memiliki lapisan pelindung sehingga mudah rusak oleh rangsangan dari luar. Oleh karena itu, rangsangan berulang dari minuman panas dapat merusak sel-sel mukosa kerongkongan dan berpotensi menyebabkan kanker. Jika Anda rutin minum kopi panas, perlu berhati-hati.
Minum kopi untuk menghilangkan mabuk
Pelepasan cairan
Minum kopi sementara menghilangkan dahaga dan memberikan efek menyadarkan karena kafein, sehingga terasa seperti bangun dari pengaruh alkohol. Namun, kopi sebenarnya tidak membantu mengatasi mabuk secara efektif. Cairan adalah bahan terpenting untuk memecah alkohol, tetapi minum kopi dapat menyebabkan kehilangan cairan lebih banyak karena efek diuretik kafein. Jika tubuh kekurangan cairan, pemulihan dari mabuk tidak akan berjalan dengan baik. Lebih baik minum air daripada kopi untuk mengisi kekurangan cairan. Minuman elektrolit atau air madu juga dapat membantu mengisi kekurangan mineral dan elektrolit setelah minum alkohol.
Merokok dan minum kopi campur
Pemicu penyakit pernapasan
Banyak orang mencari campuran kopi manis setiap kali mereka merokok. Faktanya, rasa manis dapat menghilangkan rasa pahit dari rokok dan juga memperkuat efek rangsang sel otak dari nikotin, sehingga meningkatkan perasaan menyenangkan setelah merokok. Namun, jika menikmati rokok dan campuran kopi manis secara bersamaan, harus berhati-hati karena dapat menyebabkan penyakit paru kronis obstruktif (COPD). Menurut tim peneliti dari Departemen Pencegahan Penyakit di Fakultas Kedokteran Universitas Hanyang, semakin banyak konsumsi kopi instan dan perokok berat, semakin tinggi tingkat kejadian COPD. Campuran kopi manis meningkatkan konsumsi gula dan krim, dan konsumsi gula yang tinggi dapat menyebabkan obesitas serta memicu reaksi peradangan terkait stres oksidatif di berbagai bagian tubuh termasuk sistem pernapasan. Hal ini dapat menyebabkan perubahan patologis pada saluran pernapasan dan gangguan fungsi paru-paru. Zat beracun seperti nikotin dan tar yang dihasilkan dari pembakaran rokok juga menyebabkan stres oksidatif yang dapat mempengaruhi sistem pernapasan. Akibatnya, gula dan krim dalam campuran kopi serta kebiasaan merokok dapat berdampak buruk terhadap perkembangan sistem pernapasan.