맞아요. 몸무게 자체로는 크게 의미가 없는 것 같아요. 근육질의 멋있는 건강한 사람들도 몸무게 많이 나가잖아요. 그렇게 따지면 무조건 날씬한 게 무조건 좋다는 건 아니잖아요. 건강한 게 중요한 것 같습니다.
Indeks Massa Tubuh (BMI) adalah berat badan (kg) dibagi dengan kuadrat tinggi badan (m²), dan biasanya BMI 25 ke atas diklasifikasikan sebagai obesitas. Menurut statistik, tingkat obesitas berdasarkan BMI 25 di kalangan orang dewasa di dalam negeri meningkat dari 31,5% pada tahun 2014 menjadi 37,2% pada tahun 2022.
Berat badan tidak hanya berkaitan dengan masalah kecantikan, tetapi juga dengan kesehatan. Terutama, kelebihan lemak di perut merupakan faktor risiko sindrom metabolik yang dapat menyebabkan berbagai penyakit kronis.
Namun, berat badan bukanlah satu-satunya standar kesehatan. Terkait hal ini, berdasarkan data dari media kesehatan dan medis 'MedicalNewsToday', telah dirangkum informasi yang salah mengenai berat badan.
Lebih baik kekurangan berat badan daripada kelebihan berat badan?
Jika penurunan berat badan dan kesehatan memiliki hubungan yang mutlak, maka semakin berkurangnya berat badan, indikator kesehatan akan meningkat. Namun, jika melewati berat badan normal dan masuk ke dalam kisaran kekurangan berat badan, akan ada kaitan dengan peningkatan angka kematian.
Dalam sebuah studi yang menargetkan orang dengan indeks massa tubuh (BMI) di bawah 23 dan tanpa penyakit khusus, hubungan ini dikonfirmasi. Menurut data yang diumumkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) selama pandemi COVID-19, orang dengan BMI antara 23,7 hingga 25,9 yang termasuk kelebihan berat badan memiliki risiko lebih rendah untuk dirawat di rumah sakit, mendapatkan pengobatan, dan meninggal dunia, sementara mereka yang memiliki BMI di bawah 18,5 berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi.
Berat badan adalah ukuran mutlak dari kesehatan?
Orang yang memiliki berat badan berlebih dinilai tidak sehat dari sudut pandang metabolisme, seperti tekanan darah, kolesterol, trigliserida, kadar gula darah, serta kesehatan jantung dan arteri.
Namun, hasil meta-analisis dari 24 studi oleh tim peneliti bersama dari Universitas California, Los Angeles (UCLA) dan Universitas Minnesota menunjukkan bahwa tidak selalu ada hubungan yang signifikan antara penurunan berat badan dan peningkatan kesehatan.
Lebih dari separuh orang yang diklasifikasikan sebagai kelebihan berat badan dan lebih dari seperempat orang yang diklasifikasikan sebagai obesitas berada dalam kondisi yang normal dari sudut pandang kardiovaskular. Sebaliknya, 30% dari orang yang diklasifikasikan sebagai berat badan normal menunjukkan indikator metabolisme jantung yang berada di luar batas kesehatan. Ini menunjukkan bahwa menilai kesehatan hanya berdasarkan satu faktor berat badan memiliki keterbatasan.
Lebih peduli dengan berat badan daripada kebiasaan sehat?
Jika hanya fokus pada menjaga berat badan yang normal, tindakan kesehatan lain yang diperlukan untuk menjaga kesehatan bisa terabaikan. Bahkan bagi orang yang berat badannya tetap dalam kisaran normal, ketidakseimbangan nutrisi, kurangnya aktivitas fisik, atau kebiasaan merokok, minum alkohol berlebihan, dan sebagainya dapat menyebabkan indikator kesehatan memburuk.
Begitu juga ketika mengalami stres yang parah atau merasa depresi dan cemas secara signifikan. Menurut sebuah makalah yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah internasional ≪Tinjauan Isu Sosial dan Kebijakan (Social Issues and Policy Review)≫, melakukan perilaku sehat lebih berkaitan erat dengan memperpanjang umur daripada sekadar memperhatikan angka timbangan.
Oleh karena itu, daripada terlalu fokus pada indeks massa tubuh atau berat badan, yang lebih penting adalah berusaha menjalani gaya hidup yang sehat dengan makan dengan baik, berolahraga, mengelola stres, dan berusaha hidup lebih sehat. Dengan cara ini, kadar lemak tubuh secara alami dapat dikendalikan.
Meskipun berat badan normal, jika termasuk obesitas kurus atau mempertahankan kebiasaan hidup yang tidak sehat, dapat menyebabkan sindrom metabolik, penyakit kardiovaskular, dan lain-lain, jadi sebaiknya lebih fokus pada usaha seperti berjalan lebih banyak saat berangkat dan pulang kerja serta mengurangi konsumsi karbohidrat olahan.
==============
Ibu saya dulunya gemuk,
Setelah melewati usia 60 tahun, berat badan mulai berkurang secara perlahan,
Sekarang saya benar-benar kurus.
Selalu agar berat badan tidak turun lagi
Anda sedang melakukan pengelolaan, bukan?