"‘Ini’ sama sekali tidak dimakan"... Rahasia awet muda desainer berusia 70 tahun, apa ya?

Perancang busana Ji Chun-hee (70) mengungkapkan bahwa dia biasanya tidak makan ramen.

Dalam acara KBS 2TV 'Sajangnim Gwi-neun Dangnangwi Gwi' yang ditayangkan tiga hari yang lalu, Kim So-yeon bertanya kepada Ji Chun-hee, "Apakah Ibu juga makan mie instan?" Kemudian Ji Chun-hee menjawab, "Saya tidak memasak mie instan," dan "Saya tidak membeli mie instan sama sekali." Ia melanjutkan, "Saya tidak suka godaan mie instan, jadi saya tidak membelinya," dan "Mie itu sangat enak, tapi saya menahan diri." Kemudian Jeon Hyun-moo berkata, "Kemarin tengah malam saya memasak dan makan mie instan," yang membuat suasana menjadi lucu.

Pada dasarnya, mie instan mengandung banyak natrium. Natrium adalah penyebab utama pembengkakan. Darah kita terdiri dari sel darah merah, sel darah putih, trombosit, dan cairan yang disebut plasma. Plasma mengalir melalui pembuluh darah dan mengantarkan nutrisi, hormon, serta limbah ke seluruh tubuh. Ketika kita makan makanan yang kaya natrium di malam hari, plasma mengirimkan sejumlah besar natrium ke seluruh bagian sel. Pada saat ini, terjadi fenomena osmosis yang menyebabkan sel menyerap cairan. Cairan yang seharusnya beredar di pembuluh darah terjebak di dalam sel, membentuk semacam pembengkakan. Terutama di wajah, karena banyaknya kapiler, pembengkakan ini lebih mudah terjadi.

Sodium dalam mie instan tidak hanya dapat menyebabkan pembengkakan tetapi juga dapat memicu hipertensi. Dalam satu bungkus mie instan, rata-rata terkandung sekitar 1800 hingga 1900 mg sodium. Bahkan hanya dengan mengonsumsi satu bungkus mie, asupan harian mendekati batas yang direkomendasikan yaitu 2000 mg. Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Asosiasi Gizi Korea menunjukkan bahwa wanita yang sering mengonsumsi mie seperti mie instan atau udon memiliki risiko hipertensi yang lebih tinggi dibandingkan wanita yang tidak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita yang mengonsumsi mie lebih dari 5 kali seminggu memiliki risiko hipertensi 2,3 kali lebih tinggi dibandingkan wanita yang tidak mengonsumsinya sama sekali.

Selain itu, karbohidrat olahan seperti mie instan juga tidak baik untuk diet maupun kesehatan kulit. Karbohidrat olahan memiliki indeks glikemik (tingkat kenaikan gula darah) yang tinggi, sehingga mudah menyebabkan obesitas. Makanan dengan indeks glikemik tinggi menyebabkan lonjakan gula darah secara tiba-tiba. Untuk mengaturnya, insulin juga diproduksi secara mendadak. Jika insulin menurunkan kadar gula darah secara drastis, tubuh kita kembali merasa lapar. Hal ini dapat menyebabkan makan berlebihan. Selain itu, mengonsumsi karbohidrat olahan meningkatkan beban glikemik (kemampuan tubuh untuk memetabolisme glukosa), yang menyebabkan peningkatan zat dalam tubuh bernama 'IGF-1'. Jika zat ini meningkat, peradangan kulit lebih mudah terjadi, sehingga jerawat atau folikulitis dapat dengan mudah muncul.

<Asal: 헬스조선>