‘Gambas al Ajillo’ dikenal sebagai makanan sehat yang dikonsumsi orang Spanyol. Namun, siapa pun yang pernah memasaknya tahu bahwa gambas mengandung banyak minyak. Mengapa tetap dianggap tidak buruk bagi tubuh?

 

Bahan utama dari gambas adalah makanan laut, minyak zaitun, dan rempah-rempah. Pertama, tuang minyak zaitun ke dalam wajan, lalu masukkan bawang putih, daun salam, basil, dan cabai, dan panaskan dengan api kecil. Setelah sekitar 10 menit, jika aroma sudah cukup meresap ke dalam minyak zaitun, masukkan tomat ceri yang telah dibersihkan, dan terakhir tambahkan udang untuk dimasak. Sajikan dengan baguette sebagai pendamping.

 

Udang, salah satu bahan dalam gambas, pernah disalahkan karena mengandung kolesterol yang tinggi dan tidak baik untuk kesehatan pembuluh darah. Memang benar bahwa kadar kolesterol dalam udang cukup tinggi. Dalam 100g udang biasa, terkandung 189mg kolesterol. Lebih banyak daripada daging babi (73mg) atau daging sapi (90mg) dengan jumlah yang sama. Namun, kolesterol yang dikonsumsi dari makanan tidak berpengaruh besar terhadap kadar kolesterol dalam tubuh. Sebab, sebagian besar kolesterol dalam tubuh diproduksi di hati dan disebut kolesterol endogen.

Selain udang, semua bahan yang digunakan dalam gambas adalah bahan-bahan yang sehat.

 

Terutama minyak zaitun sebagian besar mengandung asam lemak tak jenuh, sehingga tidak pernah absen dalam diet Mediterania yang dikenal sebagai "diet panjang umur". Asam lemak jenuh dapat menyumbat pembuluh darah jika dikonsumsi secara berlebihan, tetapi sebaliknya, asam lemak tak jenuh membantu membuka pembuluh darah yang tersumbat. Ada juga hasil penelitian dari Universitas Edinburgh di Inggris yang menunjukkan bahwa asam lemak tak jenuh dalam minyak zaitun dapat menghambat terbentuknya protein penyebab kanker.

 

Selain itu, bawang putih kaya akan mineral (356~705mg per 100g). Mineral dalam bawang putih seperti kalium, fosfor, dan kalsium membantu pembentukan tulang dan gigi serta menjaga tekanan darah. Bawang putih juga mengandung sedikit riboflavin, yang termasuk dalam kelompok vitamin B, dan nutrisi ini baik untuk menjaga daya tahan tubuh dan pemulihan dari kelelahan.

 

Selain itu, bawang putih mengandung senyawa alisin yang memiliki efek antiseptik dan antibakteri, sehingga mengonsumsinya dapat mengurangi risiko terkena penyakit infeksi seperti flu. Faktanya, berdasarkan penelitian terhadap 146 orang dewasa di Inggris, mereka yang mengonsumsi ekstrak bawang putih selama 12 minggu memiliki kemungkinan sekitar 64% lebih rendah untuk terkena flu dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsinya.

 

Namun, saat memasak gambas dengan kit siap saji, perlu berhati-hati. Karena kandungan natrium bisa tinggi. Hasil survei dari Institut Kesehatan dan Lingkungan Seoul pada Desember 2022 terhadap 4 jenis kit siap saji termasuk budae jjigae, bulgogi jeongol, ramyeon, dan gambas, menunjukkan bahwa dari 100 produk yang paling disukai konsumen, lebih dari separuhnya, yaitu 51 produk, melebihi batas harian natrium sebesar 2000mg yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Bahkan satu porsi saja sudah melebihi batas natrium harian.

 

Meskipun minyak zaitun yang digunakan dalam gambas dikatakan sebagai minyak yang baik untuk tubuh, mengonsumsi lemak secara berlebihan tidaklah baik. Hasil survei di Seoul menunjukkan bahwa dari 22 produk set gambas, 3 produk melebihi batas asupan lemak harian yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (54g). Saat membeli set gambas, sebaiknya cari produk yang dilengkapi dengan label kandungan gizi dan pilih yang memiliki kandungan natrium dan lemak paling sedikit.

 

==========

Minyak gambas mengandung asam lemak tak jenuh

Belakangan ini, pola makan Mediterania sedang tren, tetapi

 

Apakah saya terlalu kuno?

Saya belum pernah mencoba gambas.

 

Tidak pernah berpikir untuk memasak juga, haha

 

Ini adalah bahan-bahan yang hampir selalu ada di rumah, jadi saya rasa saya harus mencobanya.