저는 물을 자주 많이 마시기는 하는데 식사 중에 주로 마셔요. 안좋다고 하는데 고치도록 해야겠어요. 좋은 정보 감사해요
Membatasi hanya minum air putih saja dapat memudahkan pengendalian kadar gula darah
Pasien diabetes sangat penting untuk mengatur makanan dan asupan cairan.
Kadar cairan dalam tubuh harus meningkat agar metabolisme menjadi lebih aktif dan efek pengaturan gula darah dapat terlihat.
Bahkan jika Anda bukan penderita diabetes, sangat penting untuk minum cukup air demi mengelola kadar gula darah.
Air tidak hanya membantu mengendalikan kadar gula darah, tetapi juga membantu dalam diet.
Minum air untuk kesehatan
Membiasakan minum air saja sudah membuat pengendalian gula darah menjadi lebih mudah.
Apa yang Terjadi Jika Penderita Diabetes Tidak Minum Air
Air adalah komponen penting yang menyusun 60-70% dari tubuh kita. Cairan ini ada dalam berbagai bentuk di dalam tubuh dan menjalankan berbagai tugas seperti pengangkutan nutrisi, pembuangan limbah, metabolisme, pengaturan suhu tubuh, pelumas, dan perlindungan tubuh. Air juga mempengaruhi kadar gula darah. Jika kekurangan air, viskositas darah meningkat sehingga kadar gula darah naik. Inilah alasan mengapa penderita diabetes harus sering minum air. Hasil penelitian dari Departemen Endokrinologi Rumah Sakit Namuonji menunjukkan bahwa semakin sedikit minum air, semakin besar resistensi insulin.
Terutama bagi orang yang mengonsumsi obat diabetes, mereka harus minum lebih sering air. Obat diabetes SGLT-2 inhibitor meningkatkan jumlah urine. Karena banyak cairan dikeluarkan melalui urine, kita harus minum lagi air untuk mengisi kembali cairan tersebut. Dr. Yang Se-jeong dari Departemen Endokrinologi di Rumah Sakit Daerim St. Mary mengatakan, "Orang yang mengonsumsi SGLT-2 inhibitor disarankan untuk menambah dua hingga tiga gelas air setiap hari untuk mencegah dehidrasi."
Efek pengaturan berat badan serta kadar gula darah
Meminum air dengan baik akan memudahkan pengaturan kadar gula darah. Profesor Kim Kwang-won dari Departemen Endokrin di Rumah Sakit Gachon Gil mengatakan, "Meminum air dengan cukup sehingga darah mengalir lancar sangat membantu dalam mengendalikan kadar gula darah." Ini juga bermanfaat untuk pengaturan berat badan. Rasa kenyang yang timbul dari meminum air dapat mengurangi asupan kalori. Meminum air saat perut kosong akan meningkatkan gerakan lambung dan fungsi metabolisme, sehingga meningkatkan pembakaran kalori. Manajer Yang Se-jung berkata, "Jika meminum air tanpa kalori, kalori akan digunakan untuk mencerna air tersebut," dan menambahkan, "Ini benar-benar makanan diet."
Jika kadar gula darah tinggi terus berlanjut, gejala mulut kering akan muncul. Air juga dapat mencegah gejala ini. Bagi pasien diabetes lansia yang sulit merasakan haus, meskipun tidak merasa haus, disarankan untuk secara sadar minum air setiap dua jam sekali. Efek pembuangan racun dan limbah dari dalam tubuh pun akan didapatkan.
Teh barley hangat enak
Minumlah air yang kaya mineral. Profesor Ahn Hye-ji dari Departemen Kedokteran Keluarga di Rumah Sakit Universitas Hanlim Sungshim mengatakan, "Jika kekurangan mineral dalam tubuh penderita diabetes, zat oksidasi metabolik akan menumpuk dan berdampak buruk pada pengelolaan kadar gula darah," dan menyarankan untuk minum air mineral yang mengandung berbagai jenis mineral dalam jumlah besar. Jika membeli air mineral setiap hari terasa memberatkan, teh barley tanpa kafein atau teh beras merah juga baik.
Berapa banyak yang harus diminum? Minumlah delapan gelas sehari. Jangan diminum sekaligus, tetapi perlahan-lahan dan secara berkala. Terutama bagi penderita diabetes, sangat disarankan untuk minum saat perut kosong di pagi hari, sebelum dan sesudah makan, serta sebelum tidur. Ini sangat membantu dalam menstabilkan kadar gula darah. Sebaiknya minum air hangat jika memungkinkan. Minum air hangat akan membantu sirkulasi darah menjadi lancar. Sebaliknya, minum air dingin secara tiba-tiba dapat merangsang sistem saraf otonom secara berlebihan, meningkatkan risiko gangguan jantung seperti aritmia.
Ada hal yang perlu diperhatikan! Jika Anda memiliki nefropati diabetik, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter utama mengenai jumlah cairan yang dikonsumsi. Jika fungsi ginjal menurun, pengeluaran cairan menjadi tidak optimal, dan minum terlalu banyak air secara sembarangan dapat meningkatkan risiko edema paru dan membuat kulit lebih rentan terhadap infeksi. Pasien yang mengalami gagal jantung berat atau menjalani dialisis juga perlu berhati-hati.