Kebiasaan sehari-hari yang tanpa sadar dilakukan dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Terutama bagi orang yang memiliki lambung atau kerongkongan yang lemah, harus lebih berhati-hati. Mari kita pelajari kebiasaan yang menyebabkan gangguan pencernaan dan cara memperbaikinya.

 

Jika lambung lemah, makanlah nasi dan jahe daripada kol

 

Orang yang memiliki masalah lambung cenderung mengalami kembung dan rasa terbakar di perut. Kubis diketahui kaya serat makanan yang dapat memperbaiki sembelit dan baik untuk tubuh. Namun, bagi orang yang lambungnya lemah, mengonsumsi makanan yang kaya serat dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Serat makanan tidak dicerna di lambung, melainkan difermentasi oleh bakteri di usus, dan proses ini menghasilkan gas metana dan lainnya yang menyebabkan gejala kembung.

Sebaliknya, beras dan jahe membantu meredakan gejala gangguan pencernaan. Beras sepenuhnya dicerna dan diserap di usus kecil sehingga menghasilkan gas seperti metana dalam jumlah yang lebih sedikit. Jahe membantu mengurangi perasaan kembung setelah makan. Setelah 24 orang dewasa mengonsumsi kapsul yang terbuat dari jahe, sebuah studi di Taiwan menemukan bahwa jahe memiliki efek mempercepat pengeluaran sisa makanan yang tertinggal di perut.

 

Berbaringlah ke kiri, bukan ke kanan

 

Berbaring ke kanan dapat menyebabkan makanan yang bercampur asam lambung bergeser ke arah kerongkongan, yang dapat menyebabkan atau memperburuk gastroesophageal reflux disease (GERD). Hasil penelitian dari Universitas Stanford juga menunjukkan bahwa tidur miring ke kanan dapat memperburuk rasa terbakar di dada. Penelitian lain menunjukkan bahwa peserta yang tidur miring ke kanan mengalami jumlah refluks dan sekresi asam di kerongkongan yang lebih banyak dibandingkan dengan peserta yang tidur miring ke kiri.

Oleh karena itu, tidur dengan posisi miring ke kiri membantu mencegah refluks asam lambung dan meningkatkan pencernaan. Refluks asam lambung adalah peradangan esofagus yang disebabkan oleh isi lambung atau asam lambung yang kembali ke esofagus. Lambung menonjol ke kiri. Menempatkan tubuh bagian kiri di bawah akan membuat sisa makanan di dalam lambung tetap berada dengan stabil di bagian kantung lambung yang lebih luas. Dengan demikian, risiko makanan kembali ke esofagus saat tidur berkurang.

 

◇ Membuka dada agar tidak membungkuk

 

Postur yang salah mempengaruhi seluruh tubuh. Karena jika tulang belakang dan otot serta sendi di sekitar tulang belakang, yang dapat dikatakan sebagai pusat tubuh kita, tidak sejajar, keseimbangan seluruh tubuh akan terganggu. Terutama punggung yang membungkuk, posisi bersandar dengan punggung yang tidak rileks, dan leher kura-kura dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Tekanan pada bagian atas perut dan saluran pencernaan menyebabkan gas terperangkap di perut. Akibatnya, terasa perih di dalam dan sering bersendawa berulang kali.

 

Oleh karena itu, menjaga postur yang benar secara rutin baik untuk pencernaan. Saat duduk di kursi, dorong pantat ke ujung kursi dan luruskan punggung. Membuka dada secara otomatis akan membuat lengkungan punggung menjadi normal. Saat berdiri, kepala, dada, dan pinggul harus berada dalam satu garis lurus. Dengan cara ini, berat kepala dapat tersebar secara efisien sehingga ligamen atau otot tidak terlalu terbebani. Mengangkat sedikit kepala juga baik. Saat berjalan, buat sudut siku menjadi 90 derajat, dan kaki menyentuh tanah dari tumit, berjalan seolah-olah mendorong tanah. Penting juga untuk memastikan bahwa kedua telinga, bahu, dan pinggul berada pada tingkat yang sama.

 

==============

Kobis mungkin baik untuk perut, tetapi

Orang yang lemah perutnya disarankan mengonsumsi beras dan jahe.

Entah kenapa, jahe terasa lebih menyengat.

 

Tidur dengan posisi miring ke kiri

Itu juga dikatakan baik untuk refluks gastroesofagus.