logo

Orang yang sering merasa bahu kaku, hanya dengan melakukan 'gerakan ini' saja sudah merasa jauh lebih baik

Orang yang sering merasa bahu kaku, hanya dengan melakukan 'gerakan ini' saja sudah merasa jauh lebih baik

 

Orang yang sering merasa bahu kaku, hanya dengan melakukan 'gerakan ini' saja merasa jauh lebih baik © Disediakan oleh Health Chosun
 

Jika Anda mengalami kekakuan otot yang kaku dan mengeluh nyeri di bagian belakang leher atau bahu, Anda harus memperhatikan postur yang benar. Gejala yang disebut 'nyeri myofascial' dalam istilah medis, jika dibiarkan dapat menjadi kronis, sehingga perlu berhati-hati. Mari kita pelajari tentang kebiasaan hidup dan pencegahan yang dapat menyebabkan sindrom nyeri myofascial.

 

 

Perpindahan lokasi nyeri

 

Sindrom nyeri myofascial adalah kondisi di mana otot atau fascia (lapisan tipis dan transparan yang mengelilingi otot) di sekitar bahu, leher, dan pinggang mengalami masalah, menyebabkan nyeri muskuloskeletal. Ketika sindrom nyeri myofascial terjadi, menekan atau menggerakkan area tersebut akan menyebabkan rasa nyeri yang menusuk atau terasa kaku. Seiring waktu, nyeri akan berpindah ke area sekitar. Oleh karena itu, bahkan gerakan sehari-hari dapat menjadi terbatas. Titik pemicu nyeri yang berbeda dapat menyebabkan gejala yang sedikit berbeda pula. Jika otot di sekitar leher adalah titik pemicu nyeri, gejala yang menyertainya bisa berupa sakit kepala, nyeri di sekitar mata, tinnitus, dan pusing. Jika otot bahu adalah titik pemicu nyeri, bisa terasa kesemutan atau kelemahan di lengan atau tangan.


◇Posisi duduk yang lama dan kaku menjadi penyebabnya

 

Sindrom nyeri myofascial biasanya terjadi pada pekerja kantor atau ibu rumah tangga yang duduk dalam posisi tertentu dan melakukan pekerjaan berulang dalam waktu lama. Jika posisi tubuh tetap lama, beban akan bertumpu pada tulang belakang dan menyebabkan otot menjadi kaku serta nyeri. Saat mengangkat barang berat secara tiba-tiba atau melakukan gerakan yang berlebihan, sindrom nyeri myofascial di punggung dan bahu juga mudah terjadi. Stres juga merupakan penyebabnya. Stres dapat menyebabkan ketegangan pada bagian bawah kepala, leher belakang, dan otot bahu, yang kemudian menimbulkan nyeri.

 

◇Postur yang benar dan peregangan adalah yang paling penting

Untuk pengobatan dan pencegahan sindrom nyeri myofascial, postur yang benar dan peregangan yang konsisten sangat penting. Biasakan duduk dengan tulang belakang yang tegak dan hindari posisi menunduk atau berbaring tengkurap.

 

Jika harus bekerja dalam satu posisi untuk waktu yang lama, melakukan peregangan selama 10-15 menit untuk melepaskan otot yang tegang juga dapat membantu.

 

Cara melakukan peregangan adalah dengan terlebih dahulu meluruskan punggung dan duduk atau berdiri, lalu menyilangkan tangan kanan di atas kepala dan menyentuh bagian belakang telinga di belakang kepala sebelah kiri. Berikan tekanan dengan tangan kanan dan perlahan tarik kepala hingga sudut 45 derajat, tahan selama 5-10 detik. Lakukan hal yang sama untuk sisi yang berlawanan.

 

Nyeri akibat sindrom nyeri myofascial diobati dengan pengobatan farmakologis seperti analgesik antiinflamasi dan relaksan otot atau terapi fisik seperti pijat. Jika nyeri parah hingga mengganggu kehidupan sehari-hari, terapi suntik dapat dipertimbangkan.

 

====================

 

Jika bahu terasa terlalu lebar

Saya merasa sakit kepala di belakang kepala juga~~

 

Pengendalian diri yang benar sangat penting.

Saat bekerja, sering kali menjadi berantakan, bukan?

 

Regangkan.. Cobalah untuk memanjangkan leher~~~

3
0
komentar 4
  • gambar profil
    ssul0115
    바른 자세와 스트레칭이 중요하군요
    오늘부터 해봐야겠어요
    • gambar profil
      하루=즐겁게+행복하게+웃으며✌
      Penulis
      바른자세 중요한데.
      처음에 잡고..점점자세가 느슨해 지네요 
  • gambar profil
    bi
    어깨가 자주 뭉치네요
    스트레칭 자주 해줘야겠어요
    • gambar profil
      하루=즐겁게+행복하게+웃으며✌
      Penulis
      저도 시간되면 스트레칭 하는데.
      그래도 자꾸 뭉치는것 같아요