무청시래기 너무 좋아하는데 더 열심히 챙겨먹어야겠네요^^
Makan sayuran menyebabkan kekurangan protein? 'Sayuran ini' kaya serat makanan dan protein
Makan sayuran menyebabkan kekurangan protein? 'Sayuran ini' kaya serat makanan dan protein
Orang-orang yang makan banyak sayuran untuk kesehatan. Meningkatkan asupan serat makanan itu baik, tetapi mungkin khawatir kekurangan asupan protein. Dengan mengonsumsi sayuran dari daun kol, seperti daun kol muda, kekhawatiran ini dapat berkurang. Meskipun sayuran, tetapi kaya akan kandungan protein.
Di antara daun sawi kering, daun sawi kering buatan dalam negeri terutama kaya akan serat makanan dan protein.
Hasil analisis perbandingan karakteristik produk dari produk rumput laut kering yang diproduksi dan didistribusikan di Korea, Tiongkok, dan Jepang menunjukkan bahwa rumput laut kering dari Korea memiliki kandungan serat makanan dan protein yang paling melimpah. Berdasarkan analisis kandungan nutrisi terhadap 78 jenis rumput laut kering dari Korea sebanyak 41 jenis, Tiongkok 23 jenis, dan Jepang 14 jenis, hasilnya adalah...
Kandungan serat makanan adalah ▲Korea 33% ▲Cina 29% ▲Jepang 27%, dan kandungan protein juga menunjukkan ▲Korea 21% ▲Cina 19% ▲Jepang 17%. Selain itu, sayuran seperti bayam, brokoli, kale, dan arugula juga relatif kaya akan protein. Bayam mengandung sekitar 2,9g protein per 100g, kale 3,3g, dan brokoli sekitar 3g.
Meskipun mengonsumsi sayuran yang kaya protein, tetap perlu berhati-hati. Jika pola makan didominasi oleh sayuran, nutrisi seperti ▲ mineral ▲ kalsium ▲ protein cenderung kurang. Oleh karena itu, perlu mengonsumsi secara seimbang rumput laut, kacang-kacangan, dan kedelai untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tersebut. Jika tidak, ada risiko penurunan densitas tulang. Sebuah studi di dalam negeri menunjukkan bahwa dari 67 mahasiswa pria dan wanita yang hanya menjalani vegetarian dan 143 mahasiswa pria dan wanita yang makan secara umum, rata-rata densitas tulang mahasiswa pria vegetarian adalah 101,73, dan mahasiswa wanita vegetarian adalah 84,15. Angka ini lebih rendah dibandingkan mahasiswa pria (107,43) dan wanita (89,64) yang tidak vegetarian. Persentase mahasiswa yang memiliki densitas tulang di bawah normal dan yang menunjukkan osteopenia juga lebih tinggi di kalangan mahasiswa vegetarian, baik pria maupun wanita.
Jika asupan serat makanan meningkat, ada satu hal yang bisa kekurangan, yaitu cairan. Serat makanan memiliki sifat menyerap cairan, jadi jika tidak cukup minum air, tinja akan menjadi keras. Mengonsumsi serat makanan untuk mencegah sembelit justru bisa membuat buang air besar menjadi lebih sulit. Menurut tim peneliti dari Universitas Arizona di Amerika Serikat, jika asupan serat makanan harian melebihi 50g untuk orang dewasa biasa, dapat menyebabkan efek samping seperti diare, mual, dan kembung perut. Berdasarkan 'Standar Asupan Nutrisi untuk Orang Korea 2020' yang diumumkan oleh Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan, asupan serat makanan yang cukup untuk pria dewasa adalah 25-30g, dan untuk wanita dewasa adalah 20g.
[Sumber: Health Chosun]