Hanya dengan satu sendok teh 'bubuk ini' di pagi hari... tinja lama akan keluar

Aktivitas buang air besar sangat penting untuk kesehatan. Jika aktivitas buang air besar tidak berjalan dengan baik, racun dapat menumpuk di dalam tubuh dan berdampak buruk pada kesehatan kulit. Terutama jika mengalami sembelit, kualitas hidup pun akan menurun. Mari kita pelajari gejala yang dapat menunjukkan adanya sembelit dan makanan yang dapat membantu.

Pertama, tinja harus cukup terkumpul dari sisa makanan yang tidak dicerna dan diserap, serta mikroorganisme di dalam usus sebelum dikeluarkan dari tubuh. Setiap orang memiliki jumlah makanan yang dikonsumsi berbeda, sehingga frekuensi buang air besar pun berbeda-beda. Namun, jika seseorang buang air besar lebih dari tiga kali seminggu tetapi harus mengejan secara berlebihan, merasa tidak sepenuhnya buang air besar, atau harus secara paksa mengeluarkan tinja dari anus atau menekan area perineum, maka hal tersebut bisa jadi merupakan sembelit yang sebenarnya dan sebaiknya memeriksakan diri ke rumah sakit untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Memeriksa bentuk tinja juga bisa menjadi salah satu cara. Pada sembelit spastik, biasanya buang air besar setiap hari atau setiap dua hari, dengan tinja kecil dan bulat seperti kotoran kelinci. Sedangkan sembelit atonik ditandai dengan buang air besar secara tidak teratur dan mengeluarkan banyak tinja yang besar dan keras sekaligus. Sembelit atonik biasanya terjadi karena penurunan aktivitas usus besar, sehingga kekuatan untuk mendorong tinja keluar melalui anus menjadi lemah.

Salah satu cara untuk mendapatkan buang air besar yang lancar adalah dengan mengonsumsi serat psyllium. Serat psyllium terdiri lebih dari 80% serat makanan, dan kaya akan serat larut dan tidak larut. Serat larut menyerap sisa-sisa di usus dan meningkatkan kekentalan tinja, sehingga meningkatkan pergerakan tinja, sedangkan serat tidak larut menyerap air, meningkatkan volume tinja, dan mempercepat waktu transit di usus besar, sehingga memperbaiki sembelit. Faktanya, hasil penelitian dari Departemen Gizi di King's College London menunjukkan bahwa mengonsumsi lebih dari 10 gram serat makanan setiap hari selama lebih dari 4 minggu adalah cara paling efektif untuk meredakan sembelit. Terutama, pada mereka yang mengonsumsi serat psyllium, frekuensi buang air besar meningkat sekitar 3 kali per minggu, yang terbukti lebih efektif dalam memperbaiki gejala dibandingkan dengan laksatif osmotik dan laksatif iritatif yang meningkat sekitar 2,5 kali.

Namun, saat mengonsumsi serat psyllium untuk meredakan sembelit, pastikan untuk minum cukup air. Jika tidak, serat makanan dapat mengeras di usus dan memperburuk sembelit. Selain itu, orang yang memiliki alergi terhadap bahan dasar psyllium harus berhati-hati saat mengonsumsinya, karena dapat mengalami gejala seperti ▲ruam ▲kemerahan ▲gatal-gatal, dan harus segera berhenti mengonsumsi jika gejala muncul.