맞는것같아요 굿정보에요
Orang yang suaranya kentut keras, dicurigai mengidap 'penyakit ini'
Suara kentut adalah suara yang dihasilkan ketika gas yang terbentuk di usus dikeluarkan melalui anus, disertai getaran pada kulit di sekitarnya dan otot sfingter. Ada berbagai alasan mengapa suara kentut menjadi keras, termasuk penyakit anus seperti wasir. Ketika penyakit anus terjadi, saluran yang mengeluarkan gas menjadi sempit sehingga suara menjadi lebih keras. Pada pasien dengan wasir yang memiliki benjolan kecil di anus, penyakit kulit di sekitar anus, dan nyeri, anus juga bisa menjadi sempit sehingga suara kentut menjadi keras. Jika Anda mengalami gejala yang mencurigai wasir dan suara kentut menjadi lebih keras, sebaiknya periksa ke rumah sakit agar tidak memburuk dan mendapatkan pemeriksaan.
Meskipun suara kentut keras, jangan menahan kentut terlalu lama. Kebiasaan menahan kentut dapat menyebabkan sembelit. Jika terus menahan kentut, gas tidak dapat dikeluarkan tepat waktu. Tentu saja, sebagian gas diserap kembali ke dalam darah dan dikeluarkan saat bernafas. Tetapi sebagian besar gas menumpuk di dalam usus dan menyebabkan kembung perut. Gas nitrogen yang terkumpul di usus membuat usus besar membengkak. Akibatnya, fungsi motorik usus melemah, menyebabkan kebiasaan buang air besar yang tidak teratur, dan meningkatkan risiko sembelit. Kentut harus dikeluarkan, bukan ditahan, karena baik untuk kesehatan dan dapat mencegah sembelit.
Sementara itu, jika Anda sering buang angin atau belakangan ini sering buang angin, itu mungkin disebabkan oleh pola makan. Makan sayuran tinggi serat seperti kol, kacang-kacangan, dan brokoli dapat menyebabkan gas di perut. Serat baik untuk tubuh, tetapi dapat menghasilkan gas di usus, sehingga mudah menyebabkan banyak kentut. Mengonsumsi produk susu seperti susu dan yogurt juga dapat meningkatkan frekuensi kentut. Hal ini karena kekurangan enzim laktase, sehingga saat mengonsumsi produk susu, gas yang terbentuk menjadi lebih banyak. Makan berlebihan juga memberi beban pada perut dan membutuhkan waktu lama untuk dicerna, sehingga sering buang angin. Kurang bergerak atau duduk lama di satu tempat juga dapat memperlambat gerakan usus dan menyebabkan penumpukan gas.