공감이네요 ㅎㅎ 속쓰릴때 우유먹는거 안좋더라구요 식습관 규칙적으로 해야 위도 튼튼하답니다
Jangan minum susu saat perut sakit
Pasien gangguan saluran pencernaan... hindari makanan yang merangsang dan batasi konsumsi susu
Jika perut terasa terbakar akibat penyakit saluran pencernaan seperti refluks asam lambung, gangguan pencernaan, gastritis, atau tukak lambung, hindarilah makanan yang terlalu asin atau pedas dan makanlah secara teratur.
Terutama bagi penderita refluks asam lambung, mereka harus menghindari kafein, alkohol, makanan berlemak tinggi (gorengan, margarin, mentega, dll), dan minuman bersoda. Buah jeruk dan jusnya, produk tomat, cokelat, serta rempah-rempah yang pedas juga dapat memperburuk gejala. Buah kering, makanan kering, mie instan, jajangmyeon, dan kacang-kacangan juga termasuk makanan yang harus dihindari.
Lebih baik menghindari susu juga. Hwang Ha-young, ahli gizi klinis dari Tim Gizi Rumah Sakit Universitas Soonchunhyang Bucheon, mengatakan, "Banyak orang minum susu saat perut tidak nyaman, tetapi susu justru dapat merangsang produksi asam lambung karena kandungan kalsium dan protein, sehingga bisa menyebabkan rasa sakit yang lebih parah."
Selain itu, pasien dengan tukak peptik harus mengkonsumsi nasi putih yang dimasak dengan tekstur lembut sebagai pengganti makanan yang merangsang sekresi asam lambung atau langsung mengiritasi mukosa lambung. Untuk pemulihan mukosa lambung, konsumsi 1-2 jenis daging, ikan, tahu, atau telur setiap kali makan, tetapi buang bagian kulit yang berlemak dan bagian berlemak lainnya sebelum dimakan.
Hwang Ha-young, ahli gizi klinis, menyarankan, "Minuman beralkohol, minuman bersoda, dan kafein dapat langsung merangsang mukosa lambung, jadi disarankan untuk menghindarinya dan tidak makan makanan yang terlalu panas atau dingin."
Orang dengan kebiasaan hidup tidak teratur... makan secara teratur adalah yang paling penting
Jika perut terasa terbakar akibat konsumsi makanan yang merangsang, stres, gangguan pencernaan, dan kebiasaan hidup yang tidak teratur, hal yang paling penting adalah makan tiga kali sehari dengan porsi yang tepat secara teratur pada waktu yang telah ditentukan. Hindari makan berlebihan dan jika gejala parah, kurangi jumlah makan dalam satu waktu dan tingkatkan frekuensi makan menjadi 4-5 kali sehari.
Sayuran dikupas dari batang dan kulitnya lalu dimasak hingga matang. Makanan yang lembut seperti kukus, rebusan, atau sup lebih nyaman untuk perut daripada gorengan atau tumisan. Terutama, omega-3 yang terkandung dalam ikan berminyak seperti ikan tenggiri dan mackerel, atau minyak nabati, kaya akan prostaglandin (hormon aktif yang berperan dalam reaksi peradangan) yang melindungi mukosa lambung.
Jika keadaan puasa berlangsung terus, perut akan berkontraksi dan menyebabkan nyeri serta perut terasa terbakar karena asam lambung. Oleh karena itu, hindarilah puasa dalam waktu yang lama dan disarankan untuk mengonsumsi makanan yang tidak terlalu pedas namun kaya akan protein seperti semur daging, ikan panggang, telur kukus, dan tahu semur di setiap kali makan.