Ibu sedang menjalani pengobatan osteoporosis.

Ibuku berusia 74 tahun. Sekitar 5-6 tahun yang lalu, dia jatuh dan tulang punggungnya retak, dan saat itu dia pertama kali mengetahui bahwa dia menderita osteoporosis. Rumah sakit mengatakan bahwa dia harus terus mengonsumsi obat, tetapi ibuku merasa repot dan secara sembarangan menghentikan obatnya. Pada tahun 2000, dia menjalani operasi kanker usus besar dan dokter mengatakan bahwa kadar kepadatan tulangnya sangat buruk dan harus minum obat, jadi dia terus mengonsumsi obat osteoporosis. Karena kadar tersebut tidak cepat meningkat, dokter bahkan menyarankan suntikan sebagai pengobatan. Namun, tahun lalu, giginya memburuk dan harus dilakukan implan, jadi dia berhenti minum obat osteoporosis selama hampir satu tahun. Setelah berhenti, tiga bulan kemudian dia mencabut gigi dan sekitar enam bulan kemudian menyelesaikan perawatan implan dan perawatan gigi lainnya. Mulai Oktober, dia kembali mengonsumsi obat osteoporosis, dan beberapa hari yang lalu, hasil pemeriksaan densitometri menunjukkan kadar yang tidak bagus, dan dokter menyarankan untuk beralih ke suntikan. Saya setuju karena sulit minum obat sekali seminggu, dan suntikan setiap enam bulan lebih praktis. Meskipun sudah empat tahun minum obat osteoporosis, kadar tulangnya tidak membaik, jadi saya khawatir. Semoga suntikan tersebut efektif dan kadar tulangnya membaik. Jika sudah melewati usia 50 tahun, disarankan untuk melakukan pemeriksaan densitometri. Menemukan dan mengobati masalah sejak dini dengan obat adalah cara yang lebih cepat dan mengurangi penderitaan. Mari semua lakukan pemeriksaan kesehatan dan juga pemeriksaan densitometri^^~~