저는 진짜 다른건 다 괜찮고 라면 하나 못끊겠는데;; 빵/과자/떡 다 끊을 수 있는데 면은 못끊겠어요 ㅋ
Mana makanan yang lebih buruk untuk kadar gula darah antara kalengan dan mie instan?
Mana yang lebih buruk bagi kadar gula darah antara kalengan dan mie instan?
Baru-baru ini, hasil penelitian menunjukkan bahwa jika konsumsi makanan olahan ultra tinggi meningkat sebesar 10%, risiko terkena diabetes meningkat sebesar 17%.
Makanan olahan ultra-proses adalah makanan yang mengandung banyak bahan tambahan makanan dan telah melalui proses pengolahan dan modifikasi beberapa kali, termasuk ▲makanan beku ▲makanan cepat saji ▲makanan siap saji ▲minuman olahan, dan lain-lain. Rasanya enak dan proses memasaknya mudah, sehingga banyak orang mencarinya. Menurut makalah berjudul 'Perkiraan Asupan Makanan Olahan Ultra-Proses pada Orang Dewasa Korea' yang diterbitkan dalam Journal of Korean Society of Community Nutrition, orang dewasa di Korea Selatan mengkonsumsi 29,3% dari total kalori mereka dari makanan olahan ultra-proses. Makanan olahan ultra-proses merusak nutrisi seperti serat dan mineral selama proses pengolahan, yang dapat membahayakan kesehatan.
Makanan olahan ringan adalah konsep berdasarkan 'Sistem Klasifikasi Makanan (NOVA)' yang dikembangkan di Brasil. Berdasarkan tingkat pengolahan dan karakteristiknya, makanan dibagi menjadi ▲ Makanan mentah dan minimal olahan (sayuran, buah-buahan, biji-bijian, susu, dll) ▲ Bahan makanan olahan (minyak, mentega, gula, garam, dll) ▲ Makanan olahan (kaleng, keju, roti, bir, dll) ▲ Makanan olahan ringan (mie instan, ham, sosis, dll). Makanan olahan ringan memiliki kandungan gula dan lemak yang tinggi, dan hampir tidak mengandung vitamin, serat, serta nutrisi lainnya, sehingga kualitas kalori sangat rendah.
Tim peneliti gabungan dari University of London, University of Cambridge, dan Imperial College London di Inggris mengikuti 14.236 orang dari delapan negara Eropa selama sekitar 10 tahun. Tim peneliti menggunakan data faktor lingkungan seperti pola makan dan gaya hidup peserta serta tingkat kejadian penyakit kronis untuk menganalisis hubungan antara tingkat pengolahan makanan dan risiko diabetes. Setelah menganalisis risiko diabetes dari empat kelompok makanan berdasarkan sistem klasifikasi makanan, tim peneliti membagi makanan olahan tingkat tinggi menjadi sembilan subkelompok untuk analisis lebih lanjut.
Subkelompok makanan olahan setengah jadi meliputi ▲roti, biskuit, sereal ▲saus, olesan, bumbu ▲kue dan makanan penutup lainnya ▲keripik gurih ▲makanan nabati ▲makanan hewani ▲makanan siap saji ▲minuman manis yang diberi pemanis buatan atau gula ▲minuman beralkohol.
Hasil analisis menunjukkan bahwa peningkatan konsumsi makanan olahan ultra-proses sebesar 10% meningkatkan risiko terkena diabetes sebesar 17%. Namun, menggantikan makanan olahan ultra-proses dengan makanan yang relatif kurang diproses dapat mengurangi risiko terkena diabetes. Mengganti 10% dari makanan olahan ultra-proses dengan bahan makanan dan produk olahan yang diproses mengurangi risiko terkena diabetes sebesar 14%. Tim peneliti menganalisis bahwa peningkatan lemak tubuh dan berat badan akibat konsumsi makanan olahan ultra-proses meningkatkan risiko terkena diabetes.
Di antara makanan olahan, keripik asin, produk hewani, makanan siap saji, dan minuman manis meningkatkan risiko terkena diabetes.
Roti, biskuit, sereal, dan makanan nabati tidak terkait dengan risiko terkena diabetes mellitus.
Dr. Rachel Batterham yang memimpin penelitian mengatakan, "Ketika mengonsumsi makanan olahan, sebaiknya memilih yang melalui proses pengolahan minimal, mengandung sedikit bahan tambahan makanan, dan berusaha menggantinya dengan bahan alami."
Untuk mengurangi konsumsi makanan olahan tingkat tinggi, sebaiknya merujuk pada label nutrisi di bagian belakang kemasan untuk membedakan makanan olahan tingkat tinggi. Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO), makanan olahan tingkat tinggi termasuk yang mengandung ▲kasein ▲laktosa ▲gluten ▲maltodekstrin ▲sirup jagung fruktosa tinggi ▲minyak hidrogenasi ▲penyedap rasa. Di antara makanan olahan tingkat tinggi, pilihlah produk yang mengandung banyak nutrisi seperti serat, protein, dan mineral sebisa mungkin. Saat memasak, menambahkan nutrisi yang kurang berdasarkan label nutrisi juga dapat membantu.
===========
Orang yang memiliki diabetes
Perlu perhatian terhadap makanan olahan tingkat tinggi.