Pengalaman setelah berkunjung ke rumah sakit karena gejala pneumonia dan mendapatkan resep antibiotik, antipiretik, dan lain-lain

Tahun lalu di musim dingin, saya terkena pneumonia yang menyebabkan batuk terus-menerus, dahak, dan sesak napas. Rumah sakit melakukan rontgen untuk memeriksa perubahan bayangan paru-paru dan saya didiagnosis pneumonia. Pengobatan pneumonia meliputi pemberian antibiotik, antipiretik, dan ekspektoran, dan saya juga menjaga kebersihan pribadi secara ketat agar virus tidak masuk, serta rutin mengonsumsi makanan yang kaya vitamin A dan C, seng, dan minum teh jahe. Pneumonia adalah peradangan pada paru-paru yang menyebabkan gangguan fungsi normal paru-paru dan menimbulkan gejala sistemik di seluruh tubuh. Awalnya saya mengira ini flu biasa dan gejalanya tidak parah. Namun, karena jadwal yang padat, saya hampir tidak tidur selama dua minggu, bekerja sepanjang malam, hampir tidak makan, dan hanya minum kafein seperti kopi untuk menghindari tidur, sehingga saya mengalami kekurangan nutrisi selama lebih dari dua minggu. Gejala menjadi lebih parah, setiap batuk berlangsung lebih dari lima menit, dan kemudian muncul nyeri hebat seperti dicekik di otot dada, serta tiba-tiba sesak napas saat tidur. Akhirnya, saya dibawa ke rumah sakit dan melalui rontgen untuk memeriksa perubahan bayangan paru-paru, dan hasilnya saya didiagnosis pneumonia. Untuk pengobatan pneumonia, saya diberi antibiotik, antipiretik, dan ekspektoran selama dua minggu dan perlahan membaik. Sekarang, saya juga berusaha mencegah virus yang memicu pneumonia masuk dengan menambahkan jahe ke berbagai masakan dan membuat teh jahe untuk diminum. Jahe efektif mencegah berbagai penyakit seperti peradangan, pembengkakan, dan pneumonia. Selain itu, untuk mencegah pneumonia, saya selalu menjaga kebersihan dan berusaha menjaga kondisi kesehatan yang baik dengan rutin mengonsumsi makanan yang kaya vitamin A dan C serta seng.