Tidak makan makanan selama lebih dari 6 jam juga merupakan salah satu penyebab sakit kepala. Sebaiknya tetap sarapan meskipun sedikit. /Foto=Clipart Korea
Banyak orang yang merasa kesulitan karena sakit kepala yang tidak diketahui penyebabnya. Sakit kepala sangat umum, dengan 70-80% dari seluruh populasi mengalami setidaknya sekali dalam setahun. Terutama, 'migren' yang disertai rasa nyeri hebat dan berdenyut seperti detak jantung di kepala, serta disertai gejala gangguan pencernaan, sering muncul pada wanita. Migren biasanya bersifat genetik, tetapi dalam kondisi dengan kecenderungan genetik, sakit kepala dapat muncul karena berbagai pemicu yang berbeda pada setiap orang. Misalnya, sebelum atau selama menstruasi, cuaca hujan atau mendung, mengonsumsi makanan tertentu, mencium bau tertentu seperti parfum, berkendara dalam waktu lama atau saat kendaraan berguncang, stres berlebihan, atau paparan cahaya tertentu dapat memicu migren.
Apa saja aturan hidup untuk mencegah migrain?
Menjaga pola hidup yang sama selama 365 hari
Dasar pencegahan migrain adalah memiliki kebiasaan hidup yang teratur. Penting untuk selalu menjaga waktu tidur, waktu bangun, dan waktu makan agar tetap konsisten. Saat hari kerja yang sibuk, tidur kurang dan mengonsumsi banyak kopi, lalu saat akhir pekan tidur terlambat dan tidak minum kopi, otak bisa mengenali perubahan mendadak ini sebagai ancaman dan menyebabkan migrain yang lebih parah. Orang yang berganti hari dan malam, pekerja shift, sering mengeluhkan migrain karena alasan ini. Sebaiknya menjaga pola hidup yang sama sepanjang tahun, 365 hari. Usahakan tidur cukup selama 7-8 jam setiap hari.
Menghindari makanan pemicu migrain seperti alkohol dan cokelat
Hindari makanan atau situasi yang dapat memicu migrain secara mandiri. Cokelat, anggur merah, keju, cuka yang mengandung amina, makanan instan, daging olahan, MSG yang terdapat dalam bumbu, nitrit yang banyak terdapat dalam sosis dan bacon, aspartam yang terkandung dalam minuman bersoda, permen karet, es krim, serta makanan yang mengandung kafein seperti kopi diketahui sebagai faktor pemicu sakit kepala. Minuman beralkohol terutama yang dicampur seperti 'somaek' dan minuman keras harus dihindari karena banyak mengandung zat yang merangsang pembuluh darah. Jika harus minum alkohol, minuman distilasi seperti soju atau wiski cenderung memiliki kemungkinan lebih rendah menyebabkan migrain.
Mengurangi ketegangan melalui olahraga secara teratur
Latihan yang teratur membantu mengurangi ketegangan dan mencegah migrain. Jika tidak ada masalah medis lain yang menyulitkan berolahraga, berkonsultasilah dengan dokter untuk melakukan olahraga aerobik seperti berjalan kaki, berenang, atau bersepeda. Selain itu, melakukan latihan relaksasi otot selama lebih dari 30 menit setiap hari, seperti meditasi atau yoga, juga sangat bermanfaat.
Mengonsumsi makanan secara seimbang tanpa melewatkan waktu makan
Tidak makan selama lebih dari 6 jam juga merupakan salah satu penyebab sakit kepala. Ketika kadar gula darah menurun, pembuluh darah yang memasok glukosa ke otak menyempit, dan ini merangsang saraf tepi di sekitar pembuluh darah otak sehingga menyebabkan sakit kepala. Meskipun sedikit, tetap sarankan untuk sarapan pagi dan makan malam yang ringan. Mengonsumsi sayuran hijau segar yang kaya vitamin C dan mineral secara teratur juga dapat membantu mencegah sakit kepala.
Jika gejala sering muncul, buatlah 'catatan sakit kepala'
Sakit kepala adalah gejala yang sangat subjektif, dan banyak pasien yang saat berkonsultasi tidak dapat menjelaskan kondisi mereka dengan baik kepada dokter, hanya mengatakan "sakit kepala, berdenyut, khawatir". Oleh karena itu, menulis buku harian sakit kepala yang merinci rasa sakit yang dirasakan secara rutin akan memudahkan konsultasi dengan tenaga medis. Obat penghilang rasa sakit untuk migrain diketahui sangat efektif saat ini dan biasanya membaik dalam satu atau dua jam. Obat akan jauh lebih efektif jika diminum segera saat serangan migrain terjadi.